Jakarta –
Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyuntikkan dana sebesar 176 juta USD AS kepada perusahaan farmasi Moderna untuk mengembangkan vaksin flu burung Segera sekali. Hal ini mengingat kekhawatiran penularan flu burung yang meluas.
Dikutip dari NBC News, Dawn O’Connell, asisten sekretaris untuk kesiapsiagaan dan tanggapan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengatakan vaksin flu burung tersebut kemungkinan baru bisa tersedia di paruh awal 2025.
“Timeline-nya Kemungkinan berubah, tetapi kami mengantisipasi memulai uji coba fase tiga pada tahun 2025,” kata O’Connell. Sementara vaksin Berencana menargetkan H5N1, teknologi mRNA Berencana memungkinkan produsen untuk mengantisipasi dengan Unggul Bila strain flu baru lainnya muncul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada bukti bahwa flu burung menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Tetapi kekhawatirannya Merupakan bahwa semakin lama virus beredar di antara mamalia, ia dapat bermutasi menjadi bentuk yang berpotensi Memanfaatkan penularan antar manusia.
Sejak wabah dimulai pada bulan Maret, lebih dari 780 orang yang terpapar sapi yang sakit Sudah dipantau, dan 53 orang positif flu burung H5N1.
Caitlin Rivers, seorang ahli epidemiologi di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, mengatakan upaya untuk menopang berbagai jenis vaksin flu burung itu penting, tetapi menambahkan bahwa tanggapan pemerintah sejauh ini belum “cukup Unggul atau cukup agresif.”
“Sekalipun virus Di waktu ini Bahkan tidak menimbulkan ancaman pandemi langsung terhadap manusia, kondisinya memprihatinkan,” kata Rivers.
Sumber Refrensi Berita: Detik.com
