—
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep meminta generasi muda tidak mencampuradukkan isu sepak bola dengan politik saat berkunjung ke Semarang, Rabu (13/11) malam.
Hal itu disampaikan oleh Kaesang saat mengampanyekan pasangan kandidat Pilgub Jateng Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen dan paslon Pemilihan Kepala Daerah Semarang Yoyok Sukawi-Joko Santoso.
Diberitakan detikJateng, Kaesang hadir di acara bertajuk ‘Zilenial Fest Gen Z & Milenial’ bersama Luthfi dan Yoyok yang melibatkan ratusan generasi muda di Aula Hotel UTC Semarang Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Kaesang bersama kedua paslon bernomor urut 2 itu hadir kompak mengenakan jaket putih-biru.
Saat mempromosikan Yoyok yang menjabat sebagai CEO PSIS, ia sempat menyinggung terkait sepakbola dan politik.
“(Penonton) yang dari Semarang Kota, coblos nomor loro (dua) ya, bocahe dewe. Mosok ora (masa tidak) nyoblos bocahe dewe. Sing due (yang punya) PSIS loh,” kata Kaesang di Hotel UTC Semarang, Rabu (13/11).
Perkataan Kaesang itu langsung mendapat seruan ratusan muda-mudi yang hadir malam itu. Para muda-mudi sontak bersorak, terutama saat Kaesang mengatakan PSIS sering kalah dalam Liga sepakbola.
Mendengar seruan penonton yang menggema di penjuru ruangan, Kaesang pun langsung meminta para penonton untuk tak menyatukan urusan sepakbola dengan pilihan politik.
“PSIS kalahan, Persis-ku yo (Bahkan) kalahan. Tapi maksud saya sepak bola itu sepak bola, politik itu politik. Jangan dijadiin satu,” ujarnya.
“Ia (Yoyok) keluar duit berapa coba buat PSIS? Jateng is red (itu merah) bukan Jateng is blue (itu biru),” lanjut Kaesang.
Penonton kembali bersorak. Mereka mempertanyakan makna kalimat terakhir yang dilontarkan Kaesang. Mendengar beberapa penonton meneriakan ‘PDIP’ yang identik dengan merah, Kaesang pun merevisi ucapannya.
“Maksudnya Jateng is red itu PSI, bukan partai sebelah,” terangnya.
Berita selengkapnya di sini.
(Tim/gil)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA