—
Korea Selatan melaporkan kenaikan jumlah kelahiran tertinggi dalam 14 tahun terakhir, menjadi secercah harapan di tengah usaha negara tersebut melawan ancaman depopulasi.
Menurut data yang dirilis oleh Statistic Korea pada 26 Desember 2024, ada 21.398 bayi yang lahir pada Oktober 2024. Angka itu naik 13,4 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 18.878 bayi.
Jumlah kelahiran pada Oktober tersebut menandakan kenaikan terbesar dalam setahun sejak November 2010. Kala itu, jumlah kelahiran naik sebesar 17,5 persen.
Bahkan menurut Im Young-il dari Statistic Korea, mereka mencatatkan peningkatan jumlah anak kedua yang lahir di negara tersebut.
“Lebih banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan dari paruh kedua tahun 2022 Sampai saat ini paruh pertama tahun 2023 setelah menunda pernikahan mereka selama tahap awal Wabah Global,” kata Im seperti diberitakan Yonhap.
Dalam laporan tersebut, jumlah pasangan yang menikah naik 22,3 persen secara tahunan menjadi 19.551 per Oktober 2024. Ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah.
Di sisi lain, pasangan yang bercerai menurun 7,8 persen dalam setahun menjadi 7.300 kasus.
Korea Selatan beberapa tahun terakhir berjuang melawan penurunan angka kelahiran yang terjadi terus-menerus, karena semakin banyak anak muda yang memilih menunda atau menghindari pernikahan dan menjadi orang tua.
Guna mendorong pernikahan dan Mengoptimalkan angka kesuburan, pemerintah meluncurkan berbagai tunjangan pernikahan dan dukungan untuk pengasuhan anak.
Sementara itu, jumlah kematian turun 3,2 persen secara tahunan menjadi 29.819 per Oktober 2024.
Ditambah lagi, Korea Selatan melaporkan penurunan populasi alami sebesar 8.421 per Oktober 2024. Jumlah kematian Bahkan masih lebih tinggi dibanding jumlah bayi lahir sejak kuartal keempat 2019.
(Tim/end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA