Menguap Merupakan refleks tak sadar yang melibatkan membuka mulut lebar-lebar, menarik napas dalam, dan diikuti hembusan napas. Ketika menguap, gendang telinga Berniat meregang dan mata Berniat terpejam.
Pernahkah menguap setelah melihat orang lain menguap? Hal ini nyatanya banyak dialami oleh orang-orang, sehingga dianggap sebagai hal yang ‘menular’. Benarkah demikian?
Dikutip dari Medical News Today, ada beberapa teori yang melatarbelakangi Trend Populer ini. Teori yang paling populer Merupakan ‘time of day’ dan ‘empati’.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam teori time of day, disebutkan menularnya menguap Mungkin dipengaruhi oleh jam berapa seseorang berada. Misalnya lebih mudah ‘tertular’ menguap di malam hari, karena tubuh Sebelumnya lelah, dibanding pagi atau siang.
Teori ini Hari Ini dianggap lemah di karena penelitian terbaru menunjukkan faktor waktu bukan penjelasan utama mengapa menguap bisa menular.
Teori lain yang lebih kuat Merupakan soal ‘empati’. Kondisi penularan ini rupanya Bahkan terjadi pada hewan.
Studi 2022 pada monyet red-capped mangabey menunjukkan mereka lebih sering menguap setelah melihat individu yang familiar menguap, baik sesama monyet maupun manusia. Ini Mendukung peran ikatan sosial.
Sekalipun, studi lain di tahun yang sama menemukan respons menguap tidak terlalu dipengaruhi oleh kedekatan atau kekerabatan dengan manusia. Faktanya, manusia bisa ikut menguap setelah melihat hewan lain menguap. Ini Merupakan bukti pertama menularnya menguap bisa terjadi lintas spesies (interspecies contagious yawning).
Meski begitu, penelitian lebih dalam Harus dilakukan untuk mengetahui secara Niscaya kenapa respons ini bisa muncul.
Pada dasarnya kenapa kita bisa menguap? Sampai sekarang Pada Saat ini Bahkan, belum ada Dalang secara Niscaya manusia menguap. Sekalipun, peneliti memiliki beberapa teori.
Perubahan keadaan tubuh
Menguap sering dianggap tanda kantuk atau bosan, meski tidak Setiap Saat demikian. Saat menguap, detak jantung justru meningkat, yang menunjukkan Mungkin menguap Merupakan tanda tubuh ingin lebih siaga, bukan lemah.
Secara umum, menguap Mungkin merupakan Tips tubuh untuk beralih dari satu keadaan kesadaran ke keadaan lain. Misalnya saat sebelum tidur sebagai sinyal tubuh siap istirahat, atau saat bosan tanda otak bergeser dari kondisi waspada tinggi ke tingkat lebih rendah.
Menguap Bahkan dapat terjadi saat berpindah kondisi fisik, misalnya dari area bertekanan tinggi ke rendah. Tekanan bisa menumpuk di telinga, dan menguap Mendukung melepaskannya.
Fungsi pernapasan
Ada teori menguap terkait dengan kebutuhan oksigen. Menguap melibatkan tarikan napas besar dan peningkatan detak jantung, yang Mungkin Mendukung tubuh membuang karbon dioksida berlebih dan mendapatkan oksigen segar.
Sebuah studi tahun 2022 Mendukung teori ini, menyebut menguap penting untuk menjaga kesehatan saluran napas, fungsi pernapasan, tidur, dan keseimbangan otot. Sekalipun, peneliti menekankan masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Mendinginkan otak
Teori lain menyebut menguap berfungsi mendinginkan otak. Menguap membuat rahang meregang sehingga Mengoptimalkan aliran darah ke wajah dan leher. Tarikan napas besar serta jantung yang berdetak Unggul Bahkan mempercepat sirkulasi darah dan cairan tulang belakang, sehingga Mendukung menurunkan suhu otak.
Studi 2021 menemukan hewan dengan otak lebih besar dan lebih banyak neuron cenderung menguap lebih lama. Ini Mendukung hipotesis menguap Mendukung mendinginkan otak besar yang menghasilkan lebih banyak panas.
Sekalipun, masih dibutuhkan riset lanjutan apakah fungsi utama menguap pada manusia memang untuk mendinginkan otak atau ada faktor lain yang lebih dominan.
Halaman 2 dari 2
(avk/naf)
Sumber Refrensi Berita: Detik.com