Kemenkes Sebut Ada 12 Kasus Lumpuh Layu Akibat Polio di RI, Ini Sebarannya


Jakarta

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada sekitar 12 kasus kelumpuhan anak akibat polio di seluruh Indonesia sejak 2022 Sampai saat ini Pada saat ini Bahkan. Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes dr Yudhi Pramono, MARS menjelaskan bahwa dari keseluruhan kasus tersebut, 11 di antaranya disebabkan virus polio tipe dua dan satu kasus akibat virus polio tipe satu.

“Sejak akhir 2022 Sampai Pada saat ini Bahkan Pernah terjadi beberapa KLB (kejadian Unggul) polio di Indonesia. Status KLB ini masih belum dicabut, karena kasus masih terus dilaporkan,” ucap dr Yudhi dalam acara temu media secara daring, Jumat (19/7/2024).

dr Yudhi menjelaskan kasus kelumpuhan akibat polio tersebut tersebar di 8 provinsi di Indonesia. Lokasinya meliputi Aceh, Jabar, Jateng, Jatim, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan terbaru di Banten kasus ditemukan pada 15 Juni 2024.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini Merupakan rincian temuan kasus kelumpuhan polio:

Aceh: 3 kasus

Jabar: 1 kasus

Jateng: 1 kasus

Jatim: 2 kasus

Papua Tengah: 1 kasus

Papua Pegunungan: 1 kasus

Papua Selatan: 2 kasus

Banten: 1 kasus

Mengikuti hasil surveilans yang dilakukan oleh Kemenkes, mereka Bahkan menemukan ada sekitar 32 anak yang positif polio di delapan provinsi tersebut, Tidak seperti dalam kondisi sehat.

dr Yudhi mengatakan bahwa pihaknya Berniat berkomitmen penuh dalam proses eradikasi penyakit polio di Indonesia. Terlebih menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia merupakan salah satu negara yang berisiko tinggi penularan polio.

Pihaknya menargetkan Indonesia bisa bebas dari penyakit polio di tahun 2026. Hal tersebut Bahkan menjadi target global untuk proses eradikasi polio secara keseluruhan.

dr Yudhi mengatakan bahwa Pada saat ini Bahkan pihak Kemenkes tengah menjalankan program imunisasi polio tambahan hampir di seluruh Indonesia. Program yang masuk dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) itu Berniat dibagi dalam dua tahapan untuk 399 kabupaten/kota di 32 provinsi.

PIN tahap pertama Pernah dilakukan pada 27 Mei 2024 di provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papbar, dan Barat daya.

Sedangkan PIN tahap kedua Berniat mulai dilaksanakan mulai dari 23 Juli 2024. PIN tahap kedua Berniat dilaksanakan di 27 provinsi lainnya seperti Sumbar, DKI, Banten, Malut, dan provinsi lainnya.

“Sasarannya semua anak 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya,” tandas dr Yudhi.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com