Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan Teheran tak memiliki rencana untuk memulai kembali pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai kesepakatan nuklir.
“Saya ingin tegaskan bahwa tak ada kesepakatan, pengaturan, maupun percakapan yang dibuat untuk memulai kembali Perundingan,” kata Araghchi dalam wawancara dengan saluran televisi pemerintah Iran, seperti dikutip AFP, Kamis (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Araghchi ini membantah pernyataan Pemimpin Negara AS Donald Trump bahwa Washington dan Teheran Nanti akan Menggelar pembicaraan soal nuklir pada pekan depan.
Araghchi menegaskan sejauh ini tidak ada pembicaraan mengenai rencana untuk bernegosiasi kembali.
“Pernyataan mereka [AS] penuh dengan kontradiksi,” ucapnya, seperti dikutip Anadolu Agency.
Dalam kesempatan itu, Araghchi menyinggung soal pembicaraan nuklir Iran dan AS yang dilakukan sebelum Israel meluncurkan serangan.
Ia berujar AS Sebelumnya berkhianat karena dengan sengaja memikat Iran untuk menyerahkan hak-haknya dan pada saat yang sama mengobarkan Konflik Bersenjata melalui Israel.
“Dalam Perundingan baru-baru ini, mereka mencoba memikat kami untuk menyerahkan hak-hak bangsa kami. Ketika beberapa peristiwa tertentu terjadi, mereka memberlakukan Konflik Bersenjata dan melepaskan rezim kriminal Zionis untuk melakukan serangan,” katanya.
Araghchi pun menekankan peristiwa itu Nanti akan menjadi pengalaman bagi Teheran yang membentuk keputusan Iran Di kemudian hari terkait Perundingan.
“Meski begitu, Politik Luar Negeri terus berlanjut. Saya berhubungan dengan beberapa menteri luar negeri,” ucapnya.
Israel menyerang Iran pada 13 Juni lalu saat Iran Baru saja bernegosiasi dengan AS mengenai kesepakatan nuklir.
Serangan itu langsung dibalas Iran Sampai saat ini Konflik Bersenjata kedua negara pecah dan berlangsung selama 12 hari.
Sejak Iran dan AS bernegosiasi, Israel memang Sebelumnya uring-uringan. Tel Aviv tak senang kedua negara berbicara, apalagi setelah pembicaraan itu mulai menunjukkan kemajuan.
Rencana serangan Israel ke Iran sendiri sempat Diberitakan ditentang oleh AS karena Perundingan tersebut. Sekalipun, AS Akhirnya luluh dan ikut Membantu menyerang Iran dengan menargetkan tiga situs nuklir utama Iran Dikenal sebagai Isfahan, Natanz, dan Fordow. Ketiga situs itu diklaim hancur sepenuhnya.
(fra/blq/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA