—
Iran memperingatkan Israel bahwa Front Perlawanan yang terdiri dari Iran dan sekutu regional, Berniat menghadapi Israel Seandainya mereka menyerang Lebanon.
Iran melontarkan komentar ini melalui perwakilan Iran di PBB, di tengah kekhawatiran Berniat Konflik Bersenjata regional yang lebih luas yang melibatkan Israel dan gerakan Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran.
Sejak Israel menyerang Jalur Gaza, kedua belah pihak hampir setiap hari terlibat baku tembak.
Militer Israel mengatakan rencana serangan ke Lebanon Sebelumnya “disetujui dan divalidasi”, yang kemudian direspons Hizbullah bahwa tidak ada satupun Israel yang Berniat terhindar dari konflik besar-besaran.
Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, perwakilan Iran di PBB mengatakan bahwa mereka “menganggap propaganda rezim Zionis tentang niat menyerang Lebanon sebagai Konflik Bersenjata psikologis”.
Berbeda dari, menurutnya, Seandainya Israel memulai agresi militer skala penuh, maka Berniat terjadi Konflik Bersenjata yang menghancurkan.
“Semua pilihan, termasuk keterlibatan penuh semua Front Perlawanan, ada dalam perundingan,” ujarnya.
Iran belum mengakui Israel sejak revolusi tahun 1979 yang menggulingkan Shah Iran yang didukung Amerika Serikat.
Kekhawatiran Berniat Konflik Bersenjata regional Bahkan meningkat pada bulan April, setelah serangan udara yang meratakan konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan tujuh Garda Revolusi, dua di antaranya Merupakan jenderal.
Iran membalas dengan serangan drone dan rudal terhadap Israel pada 13-14 April, sebuah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Media pemerintah Iran kemudian melaporkan terjadinya ledakan di provinsi tengah Isfahan. Saat melaporkan ledakan tersebut, media AS mengutip para pejabat Amerika yang mengatakan Israel Sebelumnya menyerang balik Iran.
Berbeda dari Teheran coba menganggap kecil serangan Israel tersebut.
(AFP/vws)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA