Jakarta, CNN Indonesia —
Tak semua orang buang air besar (BAB) setiap hari. Bagi sebagian, ini bisa menimbulkan kekhawatiran, apakah tubuh Tengah tidak sehat? Apakah ini pertanda ada masalah pencernaan?
Akan segera tetapi menurut para ahli, Anda tidak Harus panik dulu. BAB setiap hari bukan satu-satunya tanda usus yang sehat. Ada berbagai faktor yang memengaruhi kebiasaan buang air besar, dan tidak semuanya berarti gangguan.
Amanda Sauceda, ahli gizi dan dietisien dari AS mengatakan, Anda tetap bisa memiliki saluran pencernaan yang sehat Sekalipun tidak buang air besar setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Setiap orang punya versi normal yang berbeda-beda. Seandainya kita menganggap BAB sebagai Tips membuang sampah dari tubuh, maka Yang utama Merupakan rutinitasnya,” kata Ia, menukil Eating Well.
Dalam dunia medis, frekuensi BAB dianggap normal Seandainya berada dalam rentang tiga kali seminggu Sampai sekarang tiga kali sehari, asalkan konsistensinya lunak, bentuknya baik, dan tidak menimbulkan keluhan.
Oleh karenanya selama Anda rutin, meski tidak setiap hari dan tidak merasa tidak nyaman, maka itu masih dalam batas sehat.
Kendati demikian, apa yang Kenyataannya terjadi di dalam tubuh?
Begitu makanan masuk ke dalam mulut, sistem pencernaan langsung bekerja memecahnya menjadi nutrisi. Sisa yang tidak dibutuhkan Akan segera berubah menjadi limbah dan ditampung di usus besar Sampai sekarang tubuh merasa Pernah waktunya dikeluarkan.
Seandainya Anda jarang BAB maka, ada risiko munculnya gejala tidak nyaman. Salah satu yang paling umum Merupakan perut kembung dan bergas. Saat feses terlalu lama tertahan, fermentasi bisa terjadi di usus dan menghasilkan gas.
Menurut Jenna Volpe, ahli diet dan terapi makanan, kondisi ini Bahkan bisa memicu perubahan pada mikrobioma usus. Orang yang cenderung mengalami konstipasi memiliki jenis bakteri usus yang berbeda dibanding mereka yang buang air besar secara teratur.
Terlebih lagi, feses yang terlalu lama di dalam usus Akan segera menjadi kering dan keras, sehingga saat Pada akhirnya dikeluarkan, Anda bisa merasa sakit atau sulit mengejan. Tekanan ini dapat menyebabkan wasir atau bahkan luka pada anus (anal fissure).
Lantas, Seandainya jarang BAB apakah feses bisa berubah jadi racun?
|
Ilustrasi. Mitosnya, tidak BAB setiap hari bisa menumpuk racun dalam tubuh lalu memicu penyakit. Justru anggapan ini tidak punya bukti ilmiah. (iStockphoto/Carlo107)
|
Ada mitos yang menyebutkan bahwa Seandainya tidak BAB setiap hari, racun dalam tubuh bisa menumpuk dan menyebabkan penyakit. Justru Sampai sekarang Pada saat ini tidak ada bukti ilmiah yang Membantu klaim tersebut.
Tubuh Anda dirancang untuk mengelola limbah secara efisien, dan sistem imun (termasuk mikrobioma usus) memainkan peran penting untuk menjaga Supaya bisa racun tidak meracuni tubuh.
Sebaiknya jangan mudah percaya pada promosi produk detoks atau pembersihan usus yang mengklaim mampu mengeluarkan “racun” dari tubuh.
Faktanya, metode seperti colon cleanse justru bisa menyapu bersih bakteri baik yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Kapan Harus mulai waspada?
Kebiasaan BAB bisa dikatakan bermasalah bila Anda tidak buang air besar lebih dari tiga hari dan mulai merasakan keluhan seperti:
- Perut kembung
- Gas berlebihan
- Feses keras dan kering
- Rasa tidak tuntas setelah BAB
Seandainya gejala ini muncul maka, sebaiknya lakukan penyesuaian Kebiasaan, atau konsultasikan ke tenaga medis bila tak kunjung membaik.
(tis/els)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
