Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai Mata Uang IDR berada di level Rp15.467 per USD AS pada Senin (9/9) pagi. Mata uang Garuda melemah 90 Skor atau 0,59 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona merah. Baht Thailand melemah 0,01 persen, peso Filipina melemah 0,60 persen, won Korea Selatan melemah 0,05 persen, dan USD Hong Kong melemah 0,01 persen, serta USD Singapura melemah 0,02 persen.
Yen Jepang Bahkan melemah 0,43 persen, dan yuan China terpantau melemah 0,17 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sementara, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat poundsterling Inggris menguat 0,05 persen, USD Australia menguat 0,21 persen dan USD Kanada Bahkan menguat 0,13 persen.
Sedangkan, euro Eropa melemah 0,02 persen dan franc Swiss melemah 0,27 persen.
Meski melemah, Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan IDR menguat imbas kekhawatiran investor terjadi lonjakan Fluktuasi Harga Barang dan Jasa setelah data tenaga kerja dirilis.
“IDR diperkirakan Berencana melemah oleh rebound pada USD AS setelah data tenaga kerja NFP yang walau penambahan pekerjaan lebih sedikit dari perkiraan, Meskipun demikian demikian kenaikan pada penghasilan dan pengeluaran yang lebih besar dikhawatirkan Berencana bisa kembali memicu Fluktuasi Harga Barang dan Jasa di AS,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Terlebih lagi, pergerakan IDR Bahkan ditopang oleh penantian investor terhadap data Fluktuasi Harga Barang dan Jasa China dan data survei konsumen Indonesia yang bakal dirilis hari ini.
Hari ini, Lukman memperkirakan IDR bergerak di rentang Rp15.400 per USD AS – Rp15.500 per USD AS.
(ldy/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA