Hizbullah Peringatkan Israel: Pertempuran Memasuki Fase Baru


Jakarta, CNN Indonesia

Wakil pemimpin Hizbullah Naim Kassem pada Minggu (22/9) menyebut Pertempuran melawan pasukan Israel memasuki fase baru.

“Kami Sudah memasuki fase baru bernama pertempuran terbuka,” ujar Kassem sembari menyebutkan bahwa satu-satunya yang bisa menyetop pertempuran di wilayah perbatasan Merupakan gencatan senjata di Jalur Gaza.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai solusi militer Israel Mengoptimalkan dilema bagi Israel dan warga mereka di wilayah utara.

Kassem turut menghadiri upacara pemakaman pemimpin militer Hizbullah Ibrahim Aqil dan Mahmoud Hamad di Beirut selatan pada Minggu waktu setempat.


Mereka tewas oleh serangan udara pasukan Israel pada Jumat (20/9) saat Menggelar pertemuan pasukan elite Hizbullah, Brigade Radwan.

Kassem kemudian menanggapi tekanan Israel Supaya bisa Hizbullah menghentikan aksi serangan mereka dari Lebanon selatan ke wilayah utara Israel sehingga warga sipil bisa kembali daru pengungsian.

“Para warga (Israel) di wilayah utara tidak Berencana kembali, pengungsian Berencana lebih banyak, dukungan (terhadap Hizbullah) Berencana meluas, dan solusi Israel bakal Mengoptimalkan penderitaan mereka,” tutur Kassem seperti dikutip dari Arab News.

“Silakan pergi ke Gaza dan hentikan Pertempuran. Kami tidak Sangat dianjurkan ancaman dan bukan kami yang menentukan untuk merespons agresi (Israel). Kami memasuki fase baru bernama pertempuran terbuka,” ia menambahkan.

Pernyataan Kassem muncul setelah pasukan Hizbullah Mengoptimalkan serangan-serangan mereka ke wilayah pendudukan Israel. Militer Israel kemudian menempatkan nama pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebagai target utama pembunuhan.

Kassem mengatakan Israel “Sudah melakukan tiga kejahatan Pertempuran terhadap kami dan mereka memperlihatkan kebiadaban terparah yang belum pernah kami saksikan.”

“Dengan menargetkan komandan Radwan, (Israel) mencoba melumpuhkan perlawanan, menghasut sekitarnya, dan menghentikan dukungan front-front, Sekalipun para pejuang perlawanan terus mengganggu mereka,” tutur Kassem.

“Ancaman tidak Berencana bisa menghentikan kami dan kami tidak takut kemungkinan terburuk sekalipun serta kami siap menghadapi semua kemungkinan militer,” ia menambahkan.

(tim/bac)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA