Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan seharusnya kapal-kapal Negara Paman Sam itu–baik kapal militer maupun komersial–tak dipungut biaya alias gratis saat melewati Terusan Panama dan Terusan Suez.
Oleh karena itu, Ia memerintahkan Menlu AS Marco Rubio untuk menangani hal itu segera.
“Saya Pernah meminta Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk segera menangani dan membuat memo atas situasi ini,” kata Trump dalam sebuah posting di akun media sosial Truth Social.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terusan Panama–yang melintasi bagian tersempit dari tanah genting antara Amerika Utara dan Amerika Selatan–memungkinkan kapal bergerak lebih Mudah antara Samudra Atlantik dan Pasifik. Terusan itu mengangkut sekitar 40 persen lalu lintas peti kemas AS setiap tahunnya.
AS menyelesaikan pembangunan kanal tersebut pada awal abad ke-20. Kendali atas jalur air yang penting bagi lalu lintas pelayaran dunia itu lalu diserahkan ke Panama pada tahun 1999.
Sebelumnya, Trump Pernah berulang kali mengatakan ingin “merebut kembali” kanal tersebut.
Sebelum menjabat Kepala Negara AS, Ia sempat mengatakan kepada wartawan tidak Akan segera mengenyampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan ekonomi atau militer untuk mendapatkan kembali kendali atas kanal tersebut.
Sementara itu, serikat pekerja di Panama Pernah mengumumkan rencana untuk aksi mogok nasional mulai 29 April, guna memprotes reformasi jaminan sosial yang disetujui pemerintah dan penempatan pasukan AS di negara tersebut.
Pemimpin serikat pekerja konstruksi Panama (SUNTRACS) Saul Mendez Rodriguez mengatakan aksi Keluhan Masyarakat yang direncanakan tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk mempertahankan sistem jaminan sosial dan kedaulatan negeri itu.
Hal itu merupakan kesepakatan dari pertemuan pekerja, mahasiswa, masyarakat sipil, dan masyarakat adat di Panama. Mereka berencana untuk memprotes kehadiran pasukan Amerika di tiga bekas pangkalan AS di Panama.
Selain SUNTRACS, pada Jumat (25/4), guru-guru Panama Bahkan Pernah melakukan aksi Keluhan Masyarakat dengan seruan serupa untuk hari ketiga beruntun.
Awal bulan ini, selama kunjungan Menteri Lini belakang AS Pete Hegseth ke Panama, kedua negara Pernah menandatangani perjanjian kerangka kerja tentang prioritas dan jalur bebas kapal Konflik Bersenjata Amerika melalui Terusan Panama.
Mengutip dari NBC News, Maret lalu Kantor Kepresidenan AS atau Gedung Putih Pernah mengarahkan Departemen Lini belakang (Pentagon) untuk mengembangkan rencana untuk kemungkinan peningkatan kehadiran militer AS di Panama.
Rencana peningkatan kehadiran militer Negeri Paman Sam itu Merupakan sebagai bagian dari strategi Trump untuk merebut kembali Terusan Panama.
Trump mengatakan dalam pidatonya di sidang gabungan Kongres pada tanggal 5 Maret bahwa pemerintahannya Pernah memulai upaya untuk mendapatkan kembali kendali AS atas Terusan Panama.
Dalam wawancara yang diterbitkan Time, Trump menyatakan tidak bercanda tentang klaim kedaulatan atas Greenland, Kanada, dan Terusan Panama.
(reuters/kid)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA