Jakarta –
Memperhatikan kesehatan anabul (anak bulu), seperti kucing dan anjing, sangatlah penting. Hewan peliharaan ini tak hanya menjadi sahabat, tetapi Bahkan bagian dari keluarga, sehingga menjaga kesehatan mereka sama pentingnya dengan menjaga kesehatan anggota keluarga lain.
Meskipun demikian demikian anabul tampak sehat dan ceria, ada kalanya mereka menunjukkan tanda-tanda yang memerlukan perhatian ekstra. Mengetahui tanda-tanda tersebut dan segera Menyajikan perawatan medis dapat mencegah kondisi yang lebih serius.
1. Diare Berulang
Salah satu tanda yang Harus diwaspadai Merupakan diare. Menurut drh Ricki Halim, Bila anabul mengalami diare Sampai saat ini tiga kali atau lebih dalam sehari, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
Saat mengalami diare, anabul Berencana kehilangan cairan tubuh yang cukup besar, yang mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi tidak tertangani bisa menyebabkan kolaps, kondisi serius yang dapat mengancam nyawa.
“Kalau emang diare kan jadi sering pup. Langsung bersihkan pup, karena pup jangan dibiarkan lama Supaya bisa tidak meniadi polusi udara di dalam ruangan,” tambah drh Ricki di Jakarta Timur, Kamis (24/10/2024).
2. Kesulitan Buang Air Besar dan Buang Air Kecil
Tanda lainnya yang Sangat dianjurkan diperhatikan Merupakan kesulitan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).
Pada anabul, BAB dan BAK yang lancar menunjukkan bahwa sistem pencernaan dan saluran kemih berfungsi dengan baik.
Bila anabul tidak dapat BAB atau BAK lebih dari tiga hari, ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah serius pada saluran pencernaan atau kemih.
“Kalau anabul tidak buang air kecil selama satu hari penuh, Harus diwaspadai karena bisa menunjukkan bahwa kandung kemih mereka penuh tetapi tidak dapat dikosongkan,” jelas dr Ricki.
Bila kondisi ini dibiarkan, air seni yang tidak dikeluarkan dapat mengalir kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi serius, bahkan berujung pada kerusakan ginjal.
3. Kejang Mendadak
Kejang pada anabul bisa menjadi tanda bahaya yang membutuhkan penanganan segera.
“Saat anabul kejang, catat durasi dan frekuensinya, karena informasi ini Berencana sangat Mendukung dokter hewan dalam menentukan diagnosis,” ungkap drh Ricki.
Kejang dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit, seperti rendahnya kadar kalium dan natrium dalam tubuh.
Elektrolit ini berperan penting dalam menjaga fungsi sel-sel saraf dan otot. Kekurangan elektrolit tidak hanya menyebabkan dehidrasi, tetapi Bahkan dapat memicu kolaps, kejang, dan gangguan fungsi jantung.
NEXT: Muntah berulang
Sumber Refrensi Berita: Detik.com