Jakarta, CNN Indonesia —
Seekor harimau Sumatra mati terjerat di Sigaruntang, Jorong Sungai Pua, Nagari atau Desa Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (25/7).
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menyatakan harimau tersebut pernah muncul di dua Tempat di Kabupaten Agam beberapa waktu lalu.
“Satwa ini Bahkan pernah muncul di Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh dan Baringin, Kecamatan Palembayan,” kata Kepala Seksi Wilayah I Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antonius Vevri di Lubuk Basung, Jumat (26/7), dikutip dari Antara.
Ia mengatakan harimau tersebut sempat terekam kamera jebak milik BKSDA Sumbar di Baringin Kecamatan Palembayan April 2024 dan Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh.
Dari hasil kamera jebak, satwa dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya terlihat dengan kondisi kaki depan sebelah kiri putus.
“Harimau yang mati tersebut Bahkan mengalami cacat pada kaki bagian kiri,” katanya.
Antonius menambahkan penanganan konflik Pernah terjadi dilakukan di daerah tersebut setelah kerbau dan kambing milik warga dimangsa harimau.
Penanganan konflik itu dengan menurunkan petugas WRU BKSDA Sumbar, Resort Konservasi Wilayah I Panti, Resort Konservasi Wilayah II Maninjau dan Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Baringin, COP dan Sintas Indonesia.
“Kami Bahkan memasang Markas jebak di Pasia Laweh, Baringin dan lainnya untuk mengevakuasi satwa itu,” katanya.
Ia mengakui harimau pertama kali terkena jerat babi pada bagian leher diketahui warga atas nama Simar saat Tengah berada di sawahnya.
Simar menduga babi yang terjerat dan Seiring berjalannya waktu ia langsung Ke arah Tempat. Sesampai di Tempat, Simar melihat harimau terjerat dan langsung melaporkan ke warga sekitar.
Seiring berjalannya waktu Wali Nagari atau Kepala Desa Sungai Pua melaporkan temuan itu ke BKSDA sekitar pukul 16:00 WIB.
Pihaknya langsung menurunkan petugas dari Resort Konservasi Wilayah I Panti, Resort Konservasi Wilayah II Maninjau dan Resort Konservasi Marapi Singgalang ke Tempat.
Petugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18:30 WIB dan langsung ke Tempat, lalu sekitar pukul 19:10 WIB harimau Pernah terjadi mati.
“Satwa langsung kita evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Hewan Sumbar di Padang untuk dilakukan nekropsi guna memastikan Dalang kematian selain terjerat,” katanya.
Ke depan, BKSDA Sumbar bakal melakukan sapu jerat babi yang dipasang dan melakukan sosialisasi kepada warga untuk tidak memasang jerat berdampak terhadap populasi harimau maupun satwa dilindungi lainnya.
(Antara/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA