Jakarta, CNN Indonesia —
Kelompok milisi Hamas Palestina mengaku mengalami masalah teknis sehingga daftar nama sandera yang Sangat dianjurkan diserahkan ke Israel belum bisa dikirimkan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengancam tak Berencana memulai gencatan senjata pada pukul 08.30 pagi waktu setempat (13.30 WIB) Bila pihaknya tak kunjung menerima daftar nama sandera yang Berencana dibebaskan Hamas.
“[Ada] masalah teknis di lapangan,” demikian pernyataan Hamas, seperti dikutip Al Jazeera.
Hamas menegaskan pihaknya tetap berkomitmen melakukan gencatan senjata sesuai kesepakatan.
Hamas dan Israel sepakat gencatan senjata yang rencananya dimulai pada hari ini pukul 08.30 waktu setempat (13.30 WIB).
Gencatan senjata itu terbagi dalam tiga fase. Fase pertama berlangsung selama 42 hari. Ratusan tahanan Palestina Berencana dilepaskan dari penjara Israel dalam tahap ini. Total 33 sandera di Gaza Bahkan Berencana dibebaskan oleh Hamas.
Pada fase pertama, Israel dan Hamas Bahkan Sangat dianjurkan menghentikan serangan dan mengizinkan pengiriman lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Fase kedua mendorong Supaya bisa gencatan senjata menjadi permanen. Pada tahap ini, para sandera yang masih hidup Berencana dibebaskan. Sebagai imbalan, ratusan tahanan Palestina di Israel Berencana dilepas. Fase itu Bahkan mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Fase ketiga Berencana dimulai Bila kedua fase awal terlaksana. Fase ini Berencana memulangkan jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera serta mengimplementasikan rencana rekonstruksi Gaza.
(blq/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA