Gunung Bawah Laut Ditemukan di Chile, 4 Kali Tinggi Burj Khalifa


Jakarta, CNN Indonesia

Peneliti Schmidt Ocean Institute di California baru-baru ini menemukan gunung bawah laut dengan tinggi lebih dari 3.000 meter di Samudra Pasifik. Tinggi gunung ini empat kali lipat dari gedung pencakar langit di Dubai, Burj Khalifa, yang tingginya mencapai 830 meter.

Gunung bawah laut ini terletak di Samudra Pasifik, 1.448 kilometer di lepas pantai Chile. Gunung berapi ini memiliki tinggi 3.109 meter dan merupakan bagian dari pegunungan bawah laut yang menjadi rumah bagi taman spons, karang purba, dan spesies laut yang langka, di antaranya satu jenis cumi-cumi yang difilmkan untuk pertama kalinya.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Schmidt Ocean Institute menjelajahi wilayah tersebut dengan menggunakan kapal penelitian R/V Falkor selama ekspedisi 28 hari yang berakhir di pengujung Agustus lalu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti memetakan gunung tersebut dengan menggunakan sistem sonar di bawah lambung kapal.

“Gelombang suara turun dan memantul kembali ke permukaan, dan kami mengukur waktu yang dibutuhkan untuk kembali dan kemudian dihitung. Dari situ kami mendapatkan gambaran yang sangat bagus (tentang topografi dasar laut),” kata Jyotika Virmani, direktur eksekutif institut tersebut, dikutip dari CNN, Kamis (4/9).

“Ini penting karena Di waktu ini hanya sekitar 26 persen dasar laut yang Pernah dipetakan dengan resolusi seperti ini. Padahal, dasar laut mencakup 71 persen permukaan planet kita,” tambahnya.

Para ahli oseanografi memperkirakan setidaknya ada 100 ribu gunung laut yang lebih tinggi dari 1.000 meter di seluruh dunia. Gunung-gunung tersebut Menyajikan habitat penting bagi berbagai spesies.

Gunung bawah laut yang baru ditemukan ini lebih besar dari Gunung Olympus di Yunani, yang tingginya 2.917 meter; lebih kecil dari Gunung Fuji di Jepang, yang tingginya 3.776 meter; dan hampir empat kali lipat dari ketinggian 830 meter menara Burj Khalifa, Dubai.

Selain memetakan gunung bawah laut, para peneliti ini Bahkan menangkap rekaman kamera pertama dari cumi-cumi Promachoteuthis hidup. Genus ini sangat langka sehingga hanya tiga spesies yang Pernah dideskripsikan Sesuai ketentuan beberapa spesimen yang terkumpul, dengan beberapa di antaranya berasal dari akhir tahun 1800-an.

Sampai saat ini Di waktu ini, genus cumi-cumi tersebut hanya dikarakterisasi dari sampel mati yang ditemukan di jaring.

Dikutip dari laman Schmidt Ocean Institute, mereka Bahkan mendokumentasikan gurita Casper, yang merupakan pertama kalinya spesies ini terlihat di Pasifik Selatan. Kemudian, dua spesies langka Bathyphysa siphonophores, yang biasa dikenal sebagai monster spaghetti terbang, Bahkan terlihat selama ekspedisi.

(lom/dmi)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA