Jakarta, CNN Indonesia —
Seorang tamu penginapan diusir dari sebuah hotel di Pekalongan saat ia hendak beristirahat malam hari viral di media sosial.
Ia menolak saat dimintai biaya tambahan oleh pihak hotel lantaran Sebelumnya membayar lunas melalui salah satu aplikasi Online Travel Agent (OTA).
Tamu hotel tersebut mengungkapkan kekecewaannya melalui akun TikTok @ramasahid dan Sebelumnya ditonton jutaan pengguna. Ia merekam perdebatannya saat diminta pergi oleh pihak manajemen hotel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik akun, Muhammad Sahid Ramadhan mengungkap saat itu tengah melakukan perjalanan ke Pekalongan. Ia kemudian memesan sebuah hotel melalui salah satu aplikasi OTA dan Sebelumnya membayarnya.
“Hotel tersebut saya pilih karena dengan alasan yang pertama Merupakan syariah, kedua selain syariah ternyata kok Bersahabat harganya Bersahabat ada promo dan saya datanglah ke hotel tersebut,” kata Sahid dalam unggahannya seperti dikutip detikJateng.
Ia kemudian datang ke hotel tersebut pada Rabu (13/8). Sekalipun Ia terkejut saat pihak hotel meminta tambahan biaya kepadanya.
Ia kemudian menolak untuk Menyajikan biaya tambahan. Sebab Ia merasa Sebelumnya membayar lunas melalui aplikasi.
“Saya keukeuh tidak Ingin bayar biaya tambahan tersebut apa yang terjadi, yang terjadi saya ujung-ujungnya diusir padahal saya Sebelumnya Ingin istirahat,” kata Ia.
Sahid kemudian terlibat perdebatan yang cukup panjang dengan pihak hotel. Beberapa saat kemudian Ia memilih meninggalkan kamarnya dan pergi ke hotel lain.
Adapun Perwakilan manajemen Hotel Indonesia Syariah, Ariyesti, Menyajikan klarifikasi terkait kehebohan itu.
Menurutnya, tarif minimal untuk menginap di hotel itu Merupakan Rp 150 ribu per malam. Sekalipun saat itu konsumen membayar lebih Bersahabat karena mendapat promo dari penyedia aplikasi OTA.
Menurutnya, Manakala harga pemesanan melalui aplikasi di bawah nominal itu, maka tamu dikenakan biaya tambahan. Dalam kasus Rabu malam (13/08) itu, harga kamar Rp130 ribuan sehingga ada selisih Rp 10.224 yang Dianjurkan dibayar di front office (FO).
“Syarat itu Sebelumnya berjalan di hotel kami. Kami Sebelumnya arahkan tamu untuk konfirmasi ke pihak aplikasi,” kata Ariyesti.
Ariyesti menambahkan, saat kejadian, status check-in dari Sahid di sistem hotel belum tercatat, bahkan belum di approve oleh pihak hotel. Sekalipun front office sempat Menyajikan kunci kamar karena merasa tertekan oleh sikap tamu yang dianggap kurang bersahabat.
“Ia Bahkan meminta pengembalian uang secara tunai, padahal pemesanan lewat aplikasi. Kami tidak bisa mengembalikan uang cash,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya menyebut Di waktu ini Sebelumnya menjalin komunikasi dengan pihak Sahid.
“Ya betul, dalam waktu dekat ini kita Berniat bertemu langsung. Belum tahu kapannya,” ucap Ariyesti.
Sebelumnya pihaknya Bahkan Sebelumnya membuat video permintaan maaf atas peristiwa tersebut.
“Ya, kita Sebelumnya meminta maaf atas peristiwa tersebut pada PHRI, Disparbud Kota Pekalongan, Walikota Pekalongan dan pihak lainnya yang terkait,” ungkapnya.
Berita selengkapnya di sini.
(gil)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA