Jakarta –
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk mundur dari keanggotaan.
“Kami menyesali keputusan tersebut dan kami berharap AS Berniat mempertimbangkan kembali. Kami Berniat menyambut dialog konstruktif untuk melestarikan dan Mengoptimalkan hubungan bersejarah antara WHO dan AS,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus pada pertemuan Dewan Eksekutif WHO dikutip Selasa (4/2/2025).
Pada 20 Januari, hari pertamanya menjabat, Kepala Negara AS Donald Trump menandatangani lusinan perintah eksekutif, termasuk satu yang memulai penarikan negara dari WHO. Perintah eksekutif mengutip empat alasan untuk penarikan AS dari WHO termasuk dugaan kegagalan badan kesehatan itu untuk melakukan reformasi, beban keuangan yang tidak adil di AS, kesalahan penanganan Pandemi, dan bias politik.
Tedros menolak setiap klaim selama pidatonya.
Dirjen WHO itu mengatakan badan PBB Pernah terjadi menerapkan transformasi paling luas dalam sejarahnya, dengan 85 dari 97 usulan reformasi selesai.
“Bagi kami, perubahan Merupakan konstan. Kami percaya pada peningkatan berkelanjutan, dan kami Berniat menyambut saran dari AS dan semua negara anggota tentang bagaimana kami dapat Menyediakan Anda dan orang-orang di dunia dengan lebih baik,” tambahnya.
Mengenai kontribusi keuangan, Tedros mengklarifikasi bahwa kontribusi yang dinilai mengikuti formula terstruktur, dan WHO bekerja untuk Memperjelas basis donornya. Ia Bahkan membela tanggapan WHO terhadap Pandemi, mengutip peringatan dan tindakan awal.
“Sejak kami menangkap sinyal pertama ‘pneumonia virus’ di Wuhan, kami meminta informasi lebih lanjut, mengaktifkan sistem manajemen insiden darurat kami, memperingatkan dunia, mengumpulkan para ahli global, dan menerbitkan panduan komprehensif untuk negara-negara tentang Trik melindungi populasi dan sistem kesehatan mereka – semua sebelum kematian pertama dari penyakit baru ini dilaporkan di China pada 11 Januari 2020,” tambah Tedros.
Ia menyoroti reformasi pasca-pandemi WHO, termasuk Dana Pandemi dan Pusat WHO untuk Pandemi dan Intelijen Epidemi.
Mengenai independensi dari pengaruh politik, Tedros menolak klaim bahwa agensi tersebut tidak memiliki independensi tersebut, menekankan ketidakberpihakan WHO.
“Negara-negara Anggota kami meminta banyak hal dari kami, dan kami Setiap Saat berusaha Membantu sebanyak yang kami bisa. Tetapi ketika apa yang mereka tanyakan tidak didukung oleh bukti ilmiah, atau bertentangan dengan misi kami untuk Membantu Kesehatan Dunia, kami mengatakan tidak, dengan sopan,” katanya.
(kna/kna)
Sumber Refrensi Berita: Detik.com