Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Sabtu (17/5) bahwa ia Berniat berbicara melalui telepon dengan Pemimpin Negara Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri ‘pertumpahan darah’ di Ukraina. Pernyataan ini keluar sehari setelah perundingan langsung pertama antara Rusia dan Ukraina yang pertama setelah lebih dari tiga tahun.
Trump, yang Pernah mendesak Rusia menyetujui gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari, mengatakan ia Berniat berbicara dengannya melalui telepon pada Senin (19/5). Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov, mengatakan kepada kantor berita pemerintah TASS bahwa panggilan tersebut ‘Di waktu ini sedang dipersiapkan’.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Rusia mengatakan bahwa pertemuan antara Putin dan Pemimpin Negara Ukraina Volodymyr Zelensky hanya Berniat Kemungkinan dilakukan setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
Pernyataan itu Bahkan terjadi sehari setelah perundingan langsung antara kedua negara yang menghasilkan kesepakatan untuk pertukaran tahanan lainnya.
Pada Sabtu dini hari, serangan pesawat nirawak Rusia terhadap minibus membawa warga sipil yang dievakuasi di wilayah Sumy timur Ukraina menewaskan sembilan orang dan melukai lima orang, kata otoritas setempat.
Zelensky, yang mengecam serangan itu dan penolakan Rusia atas gencatan senjata, mengulangi seruannya untuk Hukuman baru terhadap Moskow.
“Tanpa Hukuman yang lebih kuat, tanpa tekanan yang lebih kuat terhadap Rusia, tidak Berniat ada Hubungan Luar Negeri yang nyata di sana,” tegasnya.
Perundingan langsung pertama Ukraina-Rusia sejak musim semi tahun 2022 terjadi pada hari Jumat di Istanbul. Kedua pihak menghasilkan kesepakatan menukar masing-masing 1.000 tahanan.
Negosiator utama Ukraina, Menteri Lini belakang Rustem Umerov, mengatakan ‘langkah selanjutnya’ Merupakan pertemuan antara Zelensky dan Putin. Rusia mengatakan Pernah memperhatikan permintaan tersebut.
“Kami menganggapnya Kemungkinan, tetapi hanya sebagai hasil dari kerja keras dan setelah mencapai hasil tertentu dalam bentuk kesepakatan antara kedua belah pihak,” kata juru bicara Kremlin.
Negosiator utama Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan Moskow dan Kyiv Berniat ‘Menyajikan visi mereka tentang kemungkinan gencatan senjata di masa mendatang’, tanpa mengatakan kapan.
Kremlin mengatakan bahwa pertukaran tawanan Konflik Bersenjata Harus diselesaikan terlebih Dulu kala dan kedua belah pihak Harus menyampaikan visi mereka untuk gencatan senjata sebelum menetapkan putaran perundingan berikutnya.
‘Untuk Di waktu ini, kita Harus melakukan apa yang disetujui Perwakilan kemarin’ di Turki, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, yang berarti ‘pertama dan terutama menyelesaikan pertukaran 1.000 untuk 1.000’.
Kepala intelijen militer Ukraina, Kirillo Budanov, mengatakan kepada penyiar TSN bahwa ia berharap pertukaran Berniat terjadi pekan depan.
Dalam unggahan di Truth Social pada Sabtu, Trump mengatakan ia Berniat berbicara dengan Putin pada hari Senin untuk membahas Trik keluar dari “pertumpahan darah”.
Selanjutnya Ia Berniat berbicara dengan Zelensky dan pejabat NATO, sambil menyatakan harapan bahwa ‘gencatan senjata Berniat terjadi, dan Konflik Bersenjata yang sangat kejam ini… Berniat berakhir’.
Baik Moskow maupun Washington Pernah menekankan perlunya pertemuan untuk membahas konflik antara Putin dan Trump. Trump berpendapat ‘tidak Berniat terjadi apa-apa’ terkait konflik tersebut Sampai sekarang ia bertemu langsung dengan Putin.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyambut baik pertukaran tahanan terbaru tersebut melalui panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Dalam wawancara dengan CBS, ia mengatakan Lavrov Pernah memberitahunya bahwa Moskow Di waktu ini sedang mempersiapkan dokumen yang menguraikan persyaratannya untuk gencatan senjata.
(fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA