Jakarta, CNN Indonesia —
Politikus Gerindra Dedi Mulyadi mengklaim pendampingan terhadap terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky bukan untuk Mengoptimalkan elektabilitas menjelang Pilgub Jabar 2024.
Dedi mengaku sejak puluhan tahun lalu Pernah menjalankan agenda-agenda sosial seperti yang dilakukan Di waktu ini.
“Setiap orang boleh menilai, tapi saya melakukan kegiatan sosial seperti ini Pernah berpuluh tahun, bukan hal baru. Silahkan dicek kepemimpinan saya di Purwakarta,” kata Dedi kepada wartawan di Bareskrim Polri, Selasa (23/7).
Dedi mengklaim dirinya hanya menjalankan ‘mandat’ yang diberikan oleh warga Jabar untuk ikut mengawal kasus tersebut.
Ia mengaku Pernah tidak lagi mempunyai jabatan apapun usai memutuskan mengundurkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI.
“Kapasitas saya ini Merupakan sebagai warga masyarakat yang dianggap ditokohkan untuk Menyajikan data dan fakta pada siapapun, pada lawyer, pada keluarga korban, keluarga terpidana, pada jajaran kepolisian,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengaku ‘mandat’ yang diberikan oleh warga Jabar Bahkan dapat dilihat secara langsung melalui komentar di akun media sosialnya.
“Setiap hari ada ribuan komen untuk saya terus melangkah menemukan titik terang (kasus) ini,” tuturnya.
Dedi kerap Menyediakan pendampingan terhadap terpidana, keluarga terpidana, Sampai saat ini Sebanyaknya saksi dalam kasus pembunuhan Vina.
Ia Bahkan beberapa kali ikut ke Mabes Polri ketika kuasa hukum melaporkan dugaan keterangan palsu dan penganiayaan di kasus tersebut.
Di sisi lain, Dedi Bahkan disebut-sebut menjadi salah satu kandidat gubernur Jabar pada Pemilihan Kepala Daerah 2024. Gerindra menyodorkan nama Dedi untuk menjadi Calon Gubernur.
(tfq/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA