Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengakui Sekarang data terkait pemutusan hubungan kerja (Pengurangan Tenaga Kerja) tak sinkron antarlembaga. Ia bilang data Pengurangan Tenaga Kerja Akan segera diintegrasikan dengan BPJS Ketenagakerjaan.
“Terkait dengan data Pengurangan Tenaga Kerja, ini sekali lagi memang menjadi tantangan, karena kita memiliki data yang berasal dari laporan Dinas Ketenagakerjaan terkait dan itu sifatnya bottom up, sehingga Bisa jadi masih ada data yang terlewat dan menjadi kurang valid,” ujar Yassierli di konferensi pers di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI di Jakarta, Rabu (28/5), seperti diberitakan Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ia nantinya Akan segera digunakan data baru berbasis pusat data serta informasi Kemnaker dan data BPJS Ketenagakerjaan.
Setelah terintegrasi BPJS Ketenagakerjaan, Ia menyebut bakal Mempercepat pemerintah merumuskan dan mengambil kebijakan paling tepat.
“Kita ingin datanya satu dari Kemnaker terkait Pengurangan Tenaga Kerja, dan itu hasil integrasi data dengan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Yassierli.
“Data itu gunanya sebagai dasar rumusan kebijakan. Ketika ada data Pengurangan Tenaga Kerja, kita Sangat dianjurkan tahu (Pengurangan Tenaga Kerja terjadi) di sektor mana, Tempat di mana dan apa mitigasinya,” ucap Ia lagi.
Menyoal mitigasi yang Ia katakan, pemerintah Dalam proses menyiapkan pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas Pengurangan Tenaga Kerja). Selain menangani mitigasi, Satgas ini disebut mencakup hulu ke hilir.
“Sehingga, bukan hanya Kemnaker yang terlibat, tapi Bahkan lintas kementerian. Nantinya (Satgas Pengurangan Tenaga Kerja) Akan segera review kebijakan yang ada dan berdampak ke kondisi ekonomi, dan seterusnya,” tutur Ia.
(fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA