Cerita Pilu Kesaksian 2 Dokter Indonesia yang Jadi Relawan di Jalur Gaza


Jakarta

Dua dokter dari Indonesia bernama dr Farhandika Muhammad dan dr Regintha Yasmeen, SpoG, Sebelumnya selesai bertugas menjadi dokter relawan di Gaza, Palestina. Keduanya diketahui Pernah bertugas selama satu bulan di Gaza.

dr Farhandika menyatakan perasaannya campur aduk antara sedih dan Sejahtera saat tiba di Indonesia.

“Senang karena Akan segera kembali ke keluarga, ke saudara-saudara di Indonesia. tapi kalau Sangat dianjurkan seluruhnya Pada Kesimpulannya tetap Akan segera ada kesedihan karena saudara-saudara kami masih ada di Palestina dengan kondisi yang sangat berat,” ucapnya dikutip dari media X MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), Selasa (9/7/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, dr Regintha mengungkapkan perasaan bersyukurnya bisa kembali ke Indonesia, tapi di sisi lain ia merasa sedih lantaran Sangat dianjurkan meninggalkan warga Gaza.

Menurutnya, menjadi dokter relawan di Gaza merupakan suatu kesempatan. Bahkan ia mengaku mendapatkan pengalaman Unggul selama menangani pasien di Gaza.

“Terus yang berasa banget itu Merupakan mereka (warga Palestina) itu kalau ngobrol kan Setiap Waktu ada untaian doanya. Itu bahkan kalau misalnya habis operasi gitu ya, nanti keluarga besarnya tuh nanya, ini siapa yang lahirin? Terkadang aku dipanggil kan, ini dokter yang ini, kamu dari mana Indonesia? Kamu Muslim gitu ya. Ya Masya Allah itu doanya, masya Allah panjang,” ucap dr Regintha.

“Terus aku nanya sama perawat di OK (ruang operasi), itu apa? Pokoknya itu doa bagus, kamu tinggal aminin aja. Nah itu pas itu, aduh kalau ngerti kayaknya bisa lebih memaknai ya,” lanjutnya lagi.

Hal serupa Bahkan diungkapkan oleh dr Farhandika. Ia mengatakan semua momen di Gaza sangat berkesan baginya, terutama saat menangani pasien di IGD. Dirinya bahkan sempat diminta untuk mendengarkan salah satu pasiennya melantunkan ayat suci Al-Qur’an.

“Tiba-tiba saya masih megang kasus yang lainnya, dokter IGD di Palestina itu memanggil saya karena dari pihak orang tua si pasien Ingin bertemu dengan dokter asal dari Indonesia dan hanya untuk ingin didengarkan bahwa anaknya mengaji di depan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

“Masyarakat Palestina Setiap Waktu merasa dekat sama kita semua. Itu saya terharu banget karena di tengah-tengah kegentingan itu keinginan mereka itu sederhana. Mereka ingin bisa Sejahtera dan Sejahtera itu Bahkan dipancarkan oleh mereka itu sendiri,” lanjutnya lagi.

Ia menggambarkan situasi di Gaza Sungguh-sungguh sangat berat bagi warga Palestina. Sekalipun diterpa banyak kesulitan, masyarakat di sana Setiap Waktu bangkit kembali untuk membangun kembali jalur Gaza.

“Tapi balik lagi di satu sisi saya Setiap Waktu bangga bahwa saudara-saudara disana itu menunjukkan kita semua bagaimana bergantung hanya pada Allah dan Setiap Waktu menunjukkan bahwa harapan negeri Palestina Akan segera merdeka,” tuturnya.

Bila ada kesempatan lagi, dr Regintha dan dr Farhandika berharap bisa kembali bertemu dengan saudara-saudara di Gaza.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com