—
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan tanaman kratom sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku Medis.
“Oh jelas (potensial untuk menjadi tanaman dan bahan baku Medis). Dan itu yang Pernah terjadi diputuskan di ratas bersama Pemimpin Negara,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/7).
Laksana mengatakan penelitian lanjutan terkait manfaat tanaman kratom yang disebut memiliki kandungan narkotika itu Pernah terjadi rampung.
Meski begitu, kata Ia, BRIN Di waktu ini masih terus meneliti guna menentukan dosis dari tanaman kratom tersebut.
“Riset masih berlanjut, tetapi yang Pernah terjadi diselesaikan Pernah terjadi banyak, antara lain efek psikotropika, potensi sebagai Medis terapi kecanduan narkotika, potensi sebagai Medis kanker, dan lain-lain. Yang masih berlanjut Merupakan riset untuk penentuan dosis,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) Sebelumnya menginstruksikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BRIN, serta Badan Pengawas Medis dan Makanan (BPOM) untuk meneliti lebih lanjut manfaat tanaman kratom yang disebut memiliki kandungan narkotika.
Hasil riset lanjutan ditargetkan rampung pada Agustus 2024 untuk kemudian ditindaklanjuti dengan penetapan status tanaman dan pematangan regulasi tata kelola niaga Barang Dagangan kratom.
Instruksi itu diberikan Jokowi pada rapat internal tentang kebijakan dalam penanganan, pemanfaatan, dan perdagangan tanaman kratom di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/6).
“Pemimpin Negara menekankan yang Harus dioptimalisasi Merupakan asas manfaat kratom itu,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai rapat.
Moeldoko menyatakan bahwa Pemimpin Negara Jokowi Membantu penuh pemanfaatan kratom Seandainya dinyatakan Terpercaya secara kesehatan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Selama masa riset, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI meminta masyarakat tidak menggunakan atau mengonsumsi kratom kecuali untuk kepentingan penelitian.
(lna/gil)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA