Jakarta, CNN Indonesia —
Bos Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan alasan mengapa program makan bergizi gratis (MBG) tetap berjalan, meski marak kasus keracunan.
Dadan menegaskan masih banyak anak-anak di Indonesia yang membutuhkan intervensi pemenuhan gizi. Hal itu bisa dipenuhi dari menu seimbang MBG.
“Jadi, saya kira hak ini Sangat dianjurkan kita berikan dan kita Berencana perbaiki tata kelolanya sebaik Bisa jadi sehingga apa yang diberikan oleh pemerintah itu Unggul tinggi untuk dikonsumsi,” jelas Dadan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (1/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak buah Kepala Negara Prabowo Subianto itu mengatakan roadmap BGN tahun ini Merupakan intervensi. Sementara, mulai 2026 bergeser menjadi edukasi pemilihan produk sehat. Muaranya Merupakan Kebiasaan sehat masyarakat.
Di waktu ini, dugaan kasus keracunan di Sebanyaknya daerah masih dalam tahap investigasi.
Dadan mengatakan hasil tersebut Berencana mempengaruhi sikap pemerintah ke depan.
Kendati demikian, Dadan mengingatkan bahwa para mitra MBG merupakan pejuang tanah air. Itu karena mitra diklaim Pernah terjadi berkorban membuat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) demi menyukseskan program MBG.
“Kalaupun ada kekeliruan di dalam penerapan SOP (standar operasional prosedur), nah itu kita lakukan perbaikan,” tegasnya.
“Karena kita Sangat dianjurkan hargai Bahkan apa yang Pernah terjadi dikeluarkan oleh mitra, Ia Pernah terjadi mengeluarkan uang cukup besar dan kita hargai itu. Mereka Merupakan pejuang Republik ini dalam program intervensi pemenuhan gizi,” imbuh Dadan.
Ia mencontohkan banyaknya anggaran yang dimiliki Badan Gizi Nasional tetap membuat mereka kesulitan membangun SPPG. Hal tersebut dikarenakan terganjal masalah administrasi.
Sebelumnya, Dadan mengakui ada 4.711 porsi makan bergizi gratis yang menyebabkan gangguan kesehatan pada anak. Data itu dihimpun BGN sejak Januari 2025 Sampai saat ini September 2025.
BGN Bahkan menonaktifkan sementara 56 SPPG yang mengalami insiden keamanan pangan. Itu ditetapkan menyusul laporan dugaan keracunan Sebanyaknya penerima manfaat usai mengonsumsi makanan dari dapur tersebut.
(skt/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA