Jakarta, CNN Indonesia —
Bocah di negara tetangga Indonesia, Malaysia, tewas tersedak permen mata pekan lalu.
Kementerian Kesehatan Malaysia kemudian memerintahkan untuk hentikan peredaran permen tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenkes Malaysia Bahkan memerintahkan semua platform Perdagangan Elektronik menghentikan penayangan iklan permen karet mata.
Menteri Kesehatan Malaysia Dzulkefly Ahmad mengatakan bahwa masih ada sekitar 86 tayangan iklan permen mata di Sebanyaknya platform toko elektronik seperti di TikTok dan Shopee, dikutip dari Channel News Asia (CNA).
Badan Pengawasan Makanan di Kemenkes Malaysia Bahkan Pernah terjadi memerintahkan platform tersebut untuk segera mencabut iklan permen mata tersebut.
“Kami Bahkan memerintahkan pejabat kesehatan di seluruh distrik untuk melaksanakan penegakan hukum di Sebanyaknya tempat dan menyita sisa produk yang masih dijual,” ujar Dzulkefly.
Kementerian tersebut sebelumnya melarang penjualan permen tersebut per 21 Februari di seluruh platform daring dan toko-toko setelah hasil pemeriksaan terhadap permen mata itu.
Sesuai ketentuan hasil investigasi, produk permen itu melanggar Syarat Undang-undang tahun 1983 tentang pengawasan makanan.
Pada Kamis pekan lalu, Fahmi Hafiz Fakhruddin meninggal dunia di Rumah Sakit Penang setelah tersedak permen mata dua hari sebelumnya.
Bocah 10 tahun tersebut membeli permen mata itu di luar sekolah sebelum menghadiri kelas pengajian usai sekolah.
Saat itu Fahmi kritis dan nyawanya tak tertolong lagi di RS Penang.
(bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA