Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang, Kalbar menyatakan sebanyak 11 kecamatan terendam Bencana Banjir dalam sepekan terakhir.
Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta menyatakan 11 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Lumar (longsor dan Bencana Banjir), Ledo, Seluas, Sanggau Ledo, Jagoi Babang, Teriak, Sungai Betung, Monterado, Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, dan Kecamatan Bengkayang.
“Hari ini di kecamatan Bengkayang Bencana Banjir merendam ratusan rumah warga, terutama di jalan Swadaya dan Jalan Raya Bengkayang-Singkawang, dan rumah-rumah yang berada dekat bantaran Sungai Sebalo,” kata Dwi Berta di Bengkayang, Selasa (28/1).
Terlebih lagi, Bencana Banjir Bahkan meredam Sebanyaknya fasilitas umum kantor desa, Polsek, sekolah, pasar tradisional Bengkayang, tempat hiburan (kafe) dan penginapan.
“Diharapkan kepada seluruh warga Kabupaten Bengkayang untuk mengenal potensi bencana di wilayah masing-masing. Dan segera mengungsi ket empat yang Unggul tinggi,” ujarnya.
Dwi Bahkan meminta Supaya bisa masyarakat Setiap Saat waspada dan segera lakukan evakuasi Bila kondisi Pernah terjadi tidak memungkinkan.
“Jangan sampai tim tidak bisa lagi melakukan evakuasi karena berbahaya,” katanya.
Bencana Banjir yang terjadi khususnya di Kecamatan Bengkayang (pasar Bengkayang) diakibatkan Sungai Sebalo yang menguap karena curah hujan tinggi sepanjang malam.
Ia meminta Supaya bisa warga tetap waspada dan berhati-hati, dan masyarakat untuk mengevakuasi diri dengan membawa barang-barang berharga.
Sementara warga Bengkayang, Yosua menyatakan, Bencana Banjir luapan Sungai Sebalo terjadi pukul 05.00 WIB pagi tadi dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter.
“Kita harap pemerintah bisa menormalisasikan sungai Serta solusi lainnya yang dapat Mendukung warga,” katanya.
Potensi Bencana Banjir Sampai saat ini 30 Januari
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak Kalbar menginformasikan bahwa peringatan dini curah hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi Sampai saat ini 30 Januari 2025.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar (Kalbar) mengimbau masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya mewaspadai potensi Bencana Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan naiknya permukaan air laut yang terjadi pada 28 Sampai saat ini 30 Januari.
“Hari ini bisa dilihat sendiri, ketinggian air di Kota Pontianak dan sekitarnya cukup tinggi. Ini berpotensi terjadi Sampai saat ini tanggal 30 Januari mendatang,” kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar Samuel di Pontianak.
Ia mengatakan, curah hujan tinggi selama sepekan terakhir yang disertai angin kencang Pernah terjadi mengakibatkan Bencana Banjir di beberapa wilayah Kalbar, termasuk Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Sesuai ketentuan data yang dihimpun Sampai saat ini Senin (27/1), BPBD Kalbar mencatat dampak Bencana Banjir di berbagai wilayah.
Seperti di Kabupaten Sambas Bencana Banjir terjadi di 41 desa, 36.262 jiwa terdampak; Kabupaten Landak 28 desa, 2.846 jiwa terdampak; Kabupaten Mempawah 12 desa, 18.103 jiwa terdampak.
Kemudian Kabupaten Bengkayang 4 desa, 129 jiwa terdampak; Kota Singkawang 11 kelurahan, 19.573 jiwa terdampak; dan Kabupaten Kubu Raya 3 desa, 690 jiwa terdampak..
“Masyarakat di daerah yang rentan longsor atau berada di wilayah pesisir Supaya bisa lebih berhati-hati. Hujan intensitas Pada saat ini Bahkan sedang Sampai saat ini lebat yang berdurasi panjang dapat memicu longsor dan Bencana Banjir Besar,” kata Samuel.
(Antara/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA