Banyak Pria 20-an Alami Penis ‘Patah’, Urolog Ungkap Gejala yang Dikeluhkan

Jakarta

Penis ‘patah’ atau fraktur penis Merupakan Cidera pada penis akibat adanya robekan pada tunica albuginea atau lapisan bagian dalam pada penis ereksi. Kondisi ini termasuk Cidera serius yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada pengidapnya.

Penis patah bukan berarti tulang penis mengalami patah, karena Kenyataannya penis tidak memiliki tulang. Kondisi ini dapat terjadi akibat penis mengalami Cidera, seperti tertekuk atau terbentur saat ereksi.

“Kalau penis patah itu bisa terjadi ketika berhubungan seksual ya, kalau faktor risiko, paling berisiko kalau posisinya wanita di atas satu hubungan on top ya, nah itu paling berisiko,” kata spesialis urologi dari Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Putu Angga Risky Raharja, SpU, FICS saat ditemui di Jakarta Barat, Jumat (28/6/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Angga mengatakan tak sedikit pria berusia muda 20 Sampai saat ini 30-an yang datang ke RSCM dengan keluhan kondisi tersebut.

“Kasusnya lumayan sering, kalau Kemungkinan sebulan Merupakan 1-2 kasusnya datang ke IGD,” tuturnya.

Manakala kondisi ini tak segera ditangani, dr Angga menyebut bisa memicu gangguan reproduksi, seperti disfungsi ereksi dan impotensi atau kondisi pria tak mampu mempertahankan ereksi.

Ciri-ciri penis ‘patah’, seperti apa?

dr Angga mengatakan, saat seseorang mengalami penis patah Berniat timbul beberapa gejala, antara lain:

  • Ada bunyi khas ‘krek’ saat berhubungan intim
  • Ereksi tiba-tiba hilang atau menjadi ‘layu’
  • Perdarahan di bawah kulit penis

“Jadi itu kalau misalnya masyarakat yang ada keluhan seperti itu, sebaiknya datang ke IGD atau ke dokter untuk diperiksa,” ucapnya.

Sumber Refrensi Berita: Detik.com