Jakarta, CNN Indonesia —
Otoritas anti-Pencurian Uang Negara di Bangladesh menyita hampir 10 kilogram (22 pon) Emas senilai US$1,3 juta (sekitar Rp21,6 miliar) dari loker bank milik mantan perdana menteri yang digulingkan, Sheikh Hasina.
Para pejabat dari Sel Intelijen Pusat (CIC) di Badan Pendapatan Nasional Bangladesh mengatakan penemuan itu terjadi setelah membuka loker yang disita pada September.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Setelah perintah Lembaga Peradilan, kami buka loker itu dan menemukan sekitar 9,7 kilogram Emas milik mantan perdana menteri,” ujar seorang pejabat senior CIC kepada AFP dan meminta namanya tidak disebut.
Barang sitaan itu mencakup koin Emas, batangan, dan perhiasan.
Para penyelidik mengatakan Hasina gagal menyetor beberapa hadiah yang diterima saat menjabat ke kas negara, dikenal sebagai “Toshakhana,”, sebagaimana diwajibkan oleh hukum.
Badan Pendapatan Nasional Bangladesh Bahkan menyelidiki dugaan penggelapan Retribusi Negara dan memeriksa Bila Hasina melaporkan Emas yang disita itu dalam pengajuan Retribusi Negara.
Sejak berakhirnya masa pemerintahan Hasina, Bangladesh berada dalam kekacauan politik.
Kekejaman mewarnai kampanye untuk Pemilihan Umum yang diperkirakan Akan segera berlangsung pada Februari 2026.
Awal bulan ini, Lembaga Peradilan Kejahatan Internasional Bangladesh menjatuhkan hukuman mati ke Hasina atas tindakan keras mematikan ke pemberontakan yang dipimpin mahasiswa.
Vonis hukuman mati itu dijatuhkan setelah Hasina digulingkan pada Agustus 2024 atas Kekejaman yang dilakukan pada mahasiswa yang menjatuhkan kekuasaannya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bahkan mengatakan sebanyak 1.400 orang tewas dalam tindakan keras saat Hasina mempertahankan posisinya. Angka kematian ini jadi aspek utama persidangan.
Menurut Hakim Golam Mortuza Mozumder yang menangani kasus itu mengatakan Hasina divonis bersalah atas tiga dakwaan, Dengan kata lain hasutan, perintah membunuh, dan tidak mencegah aksi Kekejaman itu.
(rnp/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA





