—
Amerika Serikat mengakui kehebatan rudal dan drone milisi Houthi Yaman usai mampu menargetkan kapal-kapal Konflik Bersenjata Washington dalam serangan awal pekan ini.
Wakil Menteri Lini belakang AS Bidang Akuisisi dan Keberlanjutan, Bill LaPlante, mengatakan kemampuan senjata Houthi belakangan “semakin menakutkan”, terutama setelah kelompok itu berusaha menyerang kapal induk AS di Timur Tengah.
“Saya seorang insinyur dan fisikawan, dan saya Pernah terjadi berkecimpung di bidang rudal sepanjang karier saya,” kata LaPlante di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Future of Defense di Washington DC, Rabu (13/11).
“Apa yang saya lihat dari yang Pernah terjadi dilakukan Houthi dalam enam bulan terakhir Merupakan sesuatu yang membuat saya terkejut,” lanjut Ia, seperti dikutip Axios.
LaPlante mengakui bahwa rudal dan drone Houthi “dapat melakukan hal-hal yang Unggul” seiring waktu. Hal itu dibuktikan dari kemampuan mereka menargetkan kapal Konflik Bersenjata AS di lepas pantai Yaman.
Pada Selasa (12/11), juru bicara Kementerian Lini belakang AS Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan duakapalperusak berpeluru kendali AS, USS Stockdale dan USS Spruance,diserang Houthi saat melewati Selat Bab al-Mandeb.
Kapal-kapal Konflik Bersenjata itu diserang oleh setidaknya delapan pesawat nirawak, lima rudal balistik antikapal, dan empat rudal jelajah antikapal.
Menurut Komando Pusat Militer AS (CENTCOM), seluruh drone dan rudal Houthi berhasil dicegat. Tak ada pula korban luka maupun kerusakan pada kapal.
Peneliti senior di Foundation for Defense of Democracies, Behnam Ben Taleblu, mengatakan Houthi Merupakan satu-satunya proksi Iran yang memiliki rudal balistik antikapal.
Kemampuan persenjataan Houthi menurutnya menjadi sangat “mematikan” setelah mendapat dukungan dari Iran.
“[Gabungan semangat Houthi dan dukungan Iran] Pernah terjadi terbukti menjadi kombinasi yang mematikan,” kata Taleblu.
Sejak November 2023, milisi Houthi Pernah terjadi melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut merah dan Teluk Aden. Serangan-serangan itu merupakan bentuk solidaritas Houthi dengan Palestina.
Lebih dari 90 kapal dengan rudal dan drone Pernah terjadi diserang Houthi selama kurun waktu tersebut. Setidaknya empat personel tewas dan dua kapal tenggelam imbas serangan Houthi.
Kelompok milisi ini Pernah terjadi bersumpah bakal terus menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel Seandainya Negeri Zionis tidak segera menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
AS dan Inggris Pernah terjadi beberapa kali menyerang target-target di area yang dikuasai Houthi sebagai tanggapan atas serangan kelompok itu di Laut Merah.
[Gambas:Video CNN]
(blq/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
