Jakarta, CNN Indonesia —
Negara anggota Lembaga Peradilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) Mongolia ogah mematuhi ICC untuk menangkap Kepala Negara Rusia Vladimir Putin.
Mongolia malah menggelar ‘karpet merah’ untuk menyambut kedatangan Putin sebagai salah satu tamu negaranya.
Putin tiba di ibu kota Mongolia Ulaanbator pada Senin (2/9) untuk kunjungan kenegaraan. Ia kemudian disambut hangat oleh Kepala Negara Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh pada Selasa (3/9) di Alun-alun Gengis Khan atau dikenal dengan nama Alun-alun Sukhbaatar, seperti dikutip dari AFP.
Putin kemudian memuji memuji Mongolia memperlihatkan “sikap yang amat menghargai” dan mengatakan kepada Khurelsukh bahwa Rusia dan Mongolia memiliki hubungan erat “di dalam Sebanyaknya isu-isu internasional.”
Sebelumnya, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin atas kejahatannya memerintahkan Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Semua negara anggota ICC pun diwajibkan menjalankan perintah itu Bila buronan ICC melakukan kunjungan ke negara tersebut. Berbeda dari, Mongolia yang merupakan negara anggota memilih tidak Ingin menjalankan perintah ICC tersebut.
Pihak Ukraina pun menyatakan kemarahan atas sikap Mongolia yang ogah mematuhi ICC.
“Hari ini, Putin mempermalukan Mongolia secara sinis menggunakan itu sebagai alat tawar-menawar dalam permainan geopolitiknya,” tutur Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin di akun X.
“Dengan menolak menangkap Putin, Mongolia Pernah terjadi membahayakan posisi mereka di internasional.”
Juru bicara Uni Eropa menyatakan menyayangkan sikap Mongolia “yang tidak memenuhi kewajiban” sebagai anggota ICC di bawah Statuta Roma.
(tim/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA