Jakarta, CNN Indonesia —
Brigadir Jenderal Iran Ebrahim Rostami mengklaim negaranya memiliki senjata rahasia yang lebih Terunggul dan kuat dari bom nuklir.
Pernyataan Rostami muncul sebagai respons usai parlemen Iran meminta peninjauan kembali doktrin militer non-nuklir saat ancaman serangan balasan Israel mengintai mereka.
Rostami Membantu seruan itu. Tidak seperti, Ia Bahkan mengatakan parlemen tak menyadari “Sebanyaknya aspek” militer karena sifat informasi yang sangat rahasia.
“[Iran] memiliki senjata yang jauh lebih Terunggul daripada senjata nuklir,” kata Ia saat wawancara dengan media Iran pada Selasa (15/10).
Rostami Bahkan mengatakan senjata militer itu pernah dikerahkan di masa lalu, dan mengingatkan serangan ke kapal tanker minyak di Uni Emirat Arab pada 2019.
Saat itu, Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump ingin mengurangi Perdagangan Keluar Negeri minyak Iran.
“Ada Sebanyaknya operasi taktis,” kata Rostami.
Ia lalu berkata, “Saya tak Akan segera mengatakan siapa yang melakukan, tetapi lima tanker meledak di Pelabuhan Fujairah yang dijaga ketat.”
Para penjaga, lanjut Rostami, bahkan tak tahu dari mana serangan itu berasal dan sempat mengadu ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“UEA menuduh kami, tetapi mereka tak bisa memberi bukti. Ini Merupakan beberapa contoh yang bisa saya sebutkan,” ungkap Ia, dikutip RT News.
Pekan lalu, anggota parlemen Iran meminta Dewan Keamanan Nasional Tertinggi untuk meninjau kembali doktrin Lini pertahanan dan mencabut larangan pengembangan senjata nuklir.
Tuntutan itu muncul di tengah ancaman serangan balasan Iran ke Israel usai ratusan rudal menghantam Negeri Zionis pada 1 Oktober.
Setelah serangan itu, Menteri Lini pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan militer Akan segera memberi respons yang mematikan, tepat sasaran, akurat, dan mengejutkan.
Salah satu sumber mengatakan Manakala Israel menyerang kilang minyak, Iran Akan segera balik menggempur kilang minyak mereka.
Manakala Israel menyerang fasilitas nuklir, lanjut sumber itu, Iran Bahkan Akan segera melakukan pembalasan yang sesuai.
Belakangan ini, Timur Tengah panas karena serangan Israel di berbagai negara.
Israel melancarkan agresi di Palestina, lalu Lebanon, dan kerap menggempur Suriah Sampai saat ini Yaman.
Manakala Israel betul-betul melakukan serangan balasan Sebanyaknya Ilmuwan Lini pertahanan menduga Konflik Bersenjata rudal dengan Iran Akan segera terus berlanjut. Ini membuat Timur Tengah dalam bahaya.
Terlebih lagi, penyelesaian konflik di Palestina Bahkan makin tak tersentuh.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA