Jakarta, CNN Indonesia —
Unjuk Rasa besar-besaran pecah di Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS) sejak Sabtu (7/6). Beberapa Aksi Ketidaksetujuan besar serupa sebelumnya pernah Bahkan terjadi di kota ini, di antaranya Aksi Ketidaksetujuan imigran pada 2006 Sampai sekarang Aksi Ketidaksetujuan Black Lives Matter.
Pada Aksi Ketidaksetujuan terbaru ini, para pengunjuk rasa memprotes tindakan razia pemerintah Pemimpin Negara Donald Trump oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di kawasan tersebut.
Trump kemudian merespons aksi Unjuk Rasa tersebut secara berlebihan. Ia memerintahkan Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS untuk mengerahkan sebanyak 2.000 personel keamanan Sampai sekarang ratusan pasukan marinir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah itu terdiri dari petugas Kepolisian LA Sampai sekarang Pasukan Garda Nasional, yang wewenangnya Pada dasarnya berada di bawah Gubernur California.
Aksi Ketidaksetujuan besar bukan pertama kalinya terjadi di LA. Sebelumnya, Sebanyaknya Aksi Ketidaksetujuan besar pernah terjadi di kota ini.
Century City (1967)
Pada 23 Juni 1967, Pemimpin Negara Lyndon B. Johnson datang ke Century City untuk menggalang dana bagi Partai Demokrat dan kampanye pemilihannya.
Ketika Johnson Mengadakan makan malam penggalangan dana seharga US$1.000 per piring di dalam Century Plaza Hotel, di luar, sekitar 10.000 warga LA berbaris menentang Konflik Bersenjata Vietnam.
Besarnya Unjuk Rasa tersebut mengejutkan polisi yang dikirim untuk memantau pergerakan massa. Rencana yang dijelaskan dalam izin Aksi Ketidaksetujuan Merupakan untuk berbaris ke utara di Avenue of the Stars melewati hotel dan Ke arah Santa Monica Boulevard.
Sekalipun, beberapa orang di kerumunan (agen provokator, menurut penyelenggara Aksi Ketidaksetujuan) mengobarkan semangat para pengunjuk rasa dan mendesak mereka untuk menyerbu gedung dan menyapa Pemimpin Negara. Di dalam, karena khawatir perimeter keamanan Nanti akan dilanggar, pengawal Paspampres Johnson hampir melaksanakan rencana untuk mengevakuasi Pemimpin Negara dengan helikopter.
Polisi di luar hotel memerintahkan para pengunjuk rasa untuk membubarkan diri. Ketika mereka menolak, aksi damai tersebut berubah menjadi konfrontasi Tindak Kekerasan dengan polisi. Pada Pada intinya, 51 pengunjuk rasa ditangkap dan banyak lagi yang terluka.
Mogok sekolah (1968)
Sekitar 15.000 siswa Meksiko-Amerika di sekolah-sekolah di LA Timur melakukan aksi mogok belajar untuk memprotes perbedaan pendidikan mereka dengan rekan-rekan mereka yang berkulit putih.
Dikutip dari CNN, para siswa Meksiko-Amerika sering diarahkan ke pelatihan kejuruan dan tidak disarankan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan terkadang dilarang berbicara dalam bahasa Spanyol di sekolah.
Ketidaksetujuan tersebut, yang Bahkan dikenal sebagai Blowouts, mendorong perubahan kurikulum dan pendidikan dwibahasa.
Lanjut ke sebelah…
Aksi Ketidaksetujuan Rodney King (1992)
Ini Merupakan salah satu Unjuk Rasa paling terkenal dalam sejarah LA dan AS. Ketidaksetujuan dan kerusuhan mematikan terjadi setelah pembebasan empat petugas Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) yang berkulit putih dalam kasus pemukulan brutal terhadap pengendara Kendaraan Pribadi berkulit hitam, Rodney King, pada 1991.
Kerusuhan tersebut berlangsung selama hampir satu minggu dan menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang.
Pemimpin Negara George H.W. Bush memerintahkan pengerahan ribuan anggota Garda Nasional, bersama dengan ribuan tentara dan marinir AS.
Konvensi Nasional Demokrat (2000)
Pada tahun 2000, LA menjadi tuan rumah konvensi partai nasional untuk pertama kalinya sejak 1960. Kala itu, Partai Demokrat berkumpul di Los Angeles Sports Arena untuk memilih John F. Kennedy sebagai kandidat Pemimpin Negara.
Pada 14 Agustus 2000, ketika Partai Demokrat berkumpul di dalam Staples Center di pusat kota untuk secara resmi mencalonkan Al Gore dan Joseph Lieberman sebagai kandidat pemimpin partai, para pemrotes di luar menyuarakan kekecewaan mereka terhadap sistem dua partai.
Para pendemo pergi ke Lembaga Peradilan untuk menentang rencana keamanan yang Nanti akan menjauhkan zona Ketidaksetujuan mereka. Mereka berhasil melakukannya, tetapi Tempat Aksi Ketidaksetujuan baru mereka masih dipisahkan dari Staples Center oleh barikade beton dan pagar rantai setinggi 3,5 meter.
Ketika Pemimpin Negara Bill Clinton Menyediakan pidato utama hari itu di dalam arena, di luar, Grup Musik Rage Against the Machine (RATM) menggelar Pentas Musik gratis untuk para demonstran.
Tak lama setelah Grup Musik tersebut meninggalkan panggung, kerusuhan terjadi. Menurut polisi, beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu dan bahan kimia ke arah barisan mereka.
Dilansir PBS Socal, kepolisian dengan perlengkapan anti huru-hara segera menyatakan Unjuk Rasa tersebut melanggar hukum, membubarkan kerumunan, dan menangkap lima demonstran.
Beberapa demonstran Sekaligus para pengamat diketahui terluka dalam insiden tersebut.
[Gambas:Photo CNN]
Aksi Ketidaksetujuan imigran (2006)
Pada 25 Maret 2006, 500.000 imigran Latin berbaris di jalan-jalan pusat kota LA sambil meneriakkan “Si se puede!” yang artinya “ya, itu bisa dilakukan.”
Mereka berbaris sebagai Ketidaksetujuan atas H.R. 4437, sebuah RUU reformasi imigrasi yang disahkan pada bulan Desember sebelumnya oleh Parlemen AS.
Undang-undang tersebut Nanti akan menjadikan imigrasi tidak berdokumen sebagai tindak pidana, menjatuhkan hukuman yang lebih berat kepada majikan imigran ilegal, dan mengharuskan gereja-gereja untuk memeriksa status imigrasi jemaatnya sebelum Menyediakan bantuan kepada mereka.
Sebagai salah satu Ketidaksetujuan terbesar dalam sejarah Los Angeles, gerakan pada 25 Maret menginspirasi penyelenggara untuk Mengadakan pawai yang lebih besar beberapa minggu kemudian.
Pada May Day, ketika para imigran Latin di seluruh negeri memboikot ekonomi AS untuk menunjukkan kekuatan ekonomi kolektif mereka, sekitar satu Sampai sekarang dua juta imigran berpawai dari Wilshire Boulevard.
“Hari Tanpa Imigran” ini Merupakan Unjuk Rasa publik terbesar dalam sejarah California.
H.R. 4437 Pada Pada intinya mati setelah Senat AS menolak untuk meloloskannya.
Aksi Ketidaksetujuan Black Lives Matter
Unjuk Rasa Black Lives Matter terjadi secara nasional setelah pembunuhan George Floyd oleh seorang petugas polisi Minneapolis, dan LA merupakan pusat utama Ketidaksetujuan tersebut.
Kota ini merupakan salah satu dari Sebanyaknya kota yang memberlakukan jam malam setelah meningkatnya penjarahan.
Ketidaksetujuan-Ketidaksetujuan tersebut terkadang diwarnai dengan Tindak Kekerasan. Polisi LA menembakkan peluru karet dan peluru bean bag, sementara para pengunjuk rasa melemparkan kembang api ke arah polisi.
Beberapa petugas LAPD dibebastugaskan dari tugas lapangan mereka setelah melakukan tindakan yang berlebihan selama Ketidaksetujuan.