Titik Hotspot di Kalbar Naik Drastis dari 150 Jadi 827


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaporkan peningkatan signifikan jumlah titik panas (hotspot) di Provinsi Kalbar (Kalbar) seiring dengan berkurangnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.

BMKG mengimbau masyarakat di Kalbar untuk tetap waspada terhadap risiko kebakaran hutan dan lahan yang berpotensi meningkat seiring bertambahnya jumlah hotspot di tengah rendahnya curah hujan.

“Merujuk pada data terbaru, jumlah hotspot di Kalbar melonjak dari 150 titik pada Kamis (12/9/2024) pukul 23.00 WIB menjadi 827 titik pada Jumat (13/9/2024) pukul 23.00 WIB,” kata Prakirawan cuaca BMKG Supadio Pontianak, Asyrofi di Pontianak, Sabtu (15/9) disitat dari Antara.

Kenaikan ini dilaporkan oleh BMKG Kelas 1 Supadio Pontianak yang mencatat sebaran 827 hotspot di 10 kabupaten di Kalbar. Dari total tersebut, 21 hotspot memiliki tingkat kepercayaan rendah, 777 masuk dalam kategori Baru saja, dan 29 termasuk dalam kategori tinggi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asyrofi, mengungkapkan bahwa Kabupaten Ketapang mencatat jumlah hotspot tertinggi dengan 425 titik, disusul oleh Sintang dengan 157 titik, Sanggau 106 titik, dan Landak sebanyak 50 titik.

Kabupaten lainnya yang Bahkan terdampak antara lain Sekadau dengan 38 titik, Melawi 31 titik, Kapuas Hulu 16 titik, serta Bengkayang dengan 2 titik, sementara Mempawah dan Kubu Raya masing-masing mencatat 1 titik hotspot.

“Empat wilayah lain, yaitu Kota Pontianak, Singkawang, Sambas, dan Kayong Utara, Sampai saat ini Pada Di waktu ini belum terdeteksi hotspot,” tuturnya.

Asyrofi menjelaskan bahwa peningkatan drastis jumlah hotspot di Kalbar disebabkan oleh menurunnya curah hujan di wilayah tersebut.

Menurut Ia, Sampai saat ini 20 September 2024 mendatang, wilayah Kalbar diperkirakan Nanti akan terus mengalami cuaca cerah berawan dengan peluang hujan yang sangat rendah. Kondisi ini memungkinkan kemunculan lebih banyak hotspot, terutama di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan.

“Kami perkirakan potensi hujan ringan Sampai saat ini Baru saja baru Nanti akan terjadi pada akhir September di beberapa wilayah Kalbar. Justru, kepastian tersebut masih menunggu pembaruan data cuaca terkini,” kata Asyofi.

Ia menambahkan Merujuk pada pengolahan data Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMAP) selama 24 jam terakhir yang diperbarui pada 13 September 2024 pukul 23.00 WIB, sebagian besar wilayah Kalbar dilaporkan mengalami cuaca cerah berawan.

Hujan dengan intensitas ringan (0-20 mm/hari) hanya tercatat di sebagian kecil wilayah Kabupaten Sanggau, Landak, dan Kapuas Hulu. Sementara itu, hujan dengan intensitas Baru saja (21-50 mm/hari) terjadi di beberapa wilayah lainnya, dan hujan lebat (51-100 mm/hari) terpantau di area yang sangat terbatas.

(Antara/mik)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA