Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Seniman Bunga Zainal tengah jadi perbincangan. Kali ini lantaran ia mengaku menjadi korban Penanaman Modal bodong dengan total kerugian mencapai Rp15 miliar.
Penipuan Penanaman Modal ini ternyata dilakukan oleh dua temannya yang Sudah dikenal sejak 2020. Hal ini membuktikan bahwa Wajib sangat hati-hati dalam berbisnis, apalagi sama orang tak dikenal.
Lalu, bagaimana caranya Supaya bisa terhindari dari Penanaman Modal bodong?
1. Realistis dan Tak Boleh Tamak
Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan sebelum melakukan Penanaman Modal, satu prinsip yang Dianjurkan dipegang teguh Merupakan realistis dan sesuai dengan pasaran. Apalagi, tak boleh tamak dan menginginkan keuntungan bombastis dalam waktu dekat.
Menurutnya, Seandainya Penanaman Modal Menyajikan janji-janji surga, maka bisa langsung dihindari. Pasalnya, Seandainya keuntungan yang ditawarkan tidak logis, misalnya 15-10 persen dari modal per bulannya, padahal pasarannya hanya 6-7 persen.
“Kadang yang Menyajikan bilang, ‘ini cukup Penanaman Modal segini tapi nanti hasilnya jadi sekian, meledak banget, Terpercaya tidak ada risiko sama sekali’ seperti itu, seolah-olah semua hal itu jadi sangat gampang, bisa dilakukan. Biasanya kalimat-kalimat bombastis seperti itu ciri paling gampang untuk mendeteksi sebuah Penanaman Modal bodong apa nggak,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Apalagi, ia Bahkan menekankan dalam berinvestasi tidak boleh tamak. Menginginkan keuntungan secara Mudah dalam jumlah yang besar.
“Sama Bahkan jangan bersifat tamak. Nanti malah bukan dapat keuntungan, malah bodong,” jelasnya.
2. Cari Tahu Penanaman Modal yang Ditawarkan
Apalagi, Andi menekankan Supaya bisa masyarakat mencari tahu dulu Penanaman Modal yang diinginkan atau yang ditawarkan sebelum memulainya. Pastikan Sudah tau standar pasar Penanaman Modal yang ditawarkan Supaya bisa bisa tahu apakah betul atau bodong.
“Jangan malas belajar dan cari tahu Penanaman Modal yang ditawarkan,” kata Ia.
3. Cek Legalitas
Menurut Andi, sebelum memulai Penanaman Modal Wajib untuk melakukan cek dan ricek secara teliti. Misalnya legalitas perusahaan yang Menyajikan Penanaman Modal.
“Cek legalitas perusahaan beneran ada, beneran tercatat atau terdaftar di pemerintah apa nggak. Di cek Bahkan izinnya apakah benar ada,” imbuhnya.
4. Pastikan Manajemen Kompeten
Andi mengatakan setelah cek legalitas, Wajib Bahkan memastikan manajemen yang mengelola uang kita kompeten. Di cek track record apakah pernah bermasalah atau tidak.
“Jangan sampai legalnya ada, logis hasilnya, ternyata manajemennya tidak kompeten, tidak sesuai SOP. Misalnya ternyata ada oknum agen marketing atau penjualnya yang mengumpulkan dana dari masyarakat ini ternyata Kenyataannya itu bermain,” terangnya.
5. Penanaman Modal Bentuk Kepemilikan Usaha
Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan Supaya bisa Penanaman Modal lebih meyakinkan sebaiknya bentuknya diubah menjadi Penanaman Modal Usaha yang dirumuskan sebagai bentuk kerja sama mendirikan perusahaan terbatas (PT).
Dengan membuat PT, maka transaksi Usaha Sampai saat ini kondisi keuangan perusahaan bisa dipantau oleh kedua belah pihak.
“Dan kendali keuangan tentunya dapat ditentukan antara pemilik Usaha. Biasanya bisa dilakukan dalam bentuk mekanisme otorisasi/pengawasan keluar dan masuknya uang oleh pemilik modal terbesar,” kata Budi.
Seandainya bisnisnya dalam bentuk penyertaan modal dan keikutsertaan pengelolaan operasional secara pasif, bisa dilakukan dalam bentuk Penanaman Modal crowdfunding atau bahkan peer to peer lending yang diregulasi oleh OJK.
“Nah selain soal regulasi serta bagaimana kita mengamankan modal Penanaman Modal kita, Merupakan Bahkan Supaya bisa dalam Penanaman Modal kita jangan tergoda iming-iming return semata. Sesuaikan rencana Penanaman Modal dengan tujuan dan profil,” jelasnya.
6. Pilih Penanaman Modal Terpercaya
Menurut Budi, Seandainya kita Merupakan tipikal investor yang tidak dapat terlibat aktif dalam Penanaman Modal, Justru menginginkan keamanan dana sebagai faktor utama, maka pilihan instrumen Penanaman Modal yang berisiko rendah seperti SBN ritel.
“Tentunya kita tidak bisa berharap imbal hasil yang tinggi dan penting Bahkan kita melakukan aset alokasi. Jangan letakkan seluruh modal Penanaman Modal kita pada satu penyertaan Penanaman Modal karena Seandainya Penanaman Modal tersebut gagal, maka hilanglah semua Penanaman Modal kita,” kata Ia.
7. Jangan Gunakan Tabungan untuk Penanaman Modal
Belajar dari Bunga Zainal, maka Budi pun mengingatkan Supaya bisa jangan pernah menggunakan tabungan, utamanya yang memiliki tujuan khusus seperti pendidikan anak atau dana darurat untuk Penanaman Modal.
“Sebaiknya Sudah dipisahkan dan dikelola secara lebih seksama. Tidak ikut ditempatkan pada rencana Penanaman Modal Usaha tersebut, karena namanya Usaha dapat untung dan rugi,” pungkas Budi.
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA