Jakarta, CNN Indonesia —
Juru bicara Menteri Lini belakang Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, merespons ide pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat TNI setelah Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Dahnil mengatakan kajian terkait hal tersebut Tengah dilakukan. Ia menjelaskan dinamika ancaman militer, nirmiliter dan hybrid menjadi hal yang diperhatikan Kementerian Lini belakang, termasuk ancaman siber.
“Jadi usulan tersebut menjadi perhatian serius, dan dipersiapkan secara matang,” kata Dahnil saat dihubungi pada Sabtu (17/8).
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Bambang Soesatyo menilai TNI Pernah terjadi seharusnya membentuk angkatan siber.
Hal tersebut Bamsoet sampaikan ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Jumat (16/8) lalu.
“Pernah terjadi saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra keempat TNI dengan menghadirkan angkatan siber,” kata Bamsoet saat itu.
[Gambas:Video CNN]
Bamsoet menilai pembentukkan angkatan siber di Indonesia itu krusial. Ia menyinggung peristiwa peretasan data nasional Sampai saat ini keamanan siber Indonesia yang masih rendah.
Ia Bahkan menyinggung perkembangan militer dunia yang tak lagi mengutamakan kekuatan militer konvensional dengan mengedepankan kekuatan prajurit di lapangan.
“Dunia Pernah terjadi memasuki era internet of military things, internet of battlefield things, di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih Ekonomis, tepat, dan akurat,” jelas Ia.
Lebih lanjut, Bamsoet Bahkan menyinggung kondisi Politik Global internasional Indonesia yang berada di Tempat yang rawan. Oleh karena itu, menurut Bamsoet, Angkatan Siber sebagai matra keempat di Indonesia penting untuk dibentuk.
“Di sisi lain (Indonesia) Bahkan berada dalam arena pertarungan Politik Global Rusia, Tiongkok, dan Amerika,” tutur Ia.
(yoa/pra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA