Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah menetapkan anggaran sebesar Rp525 triliun untuk Bantuan Pemerintah dan kompensasi pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran tersebut dialokasikan untuk Bantuan Pemerintah dan kompensasi energi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik Sampai saat ini non energi.
“APBN Bahkan memberi bantuan kepada masyarakat dalam bentuk Bantuan Pemerintah yaitu artificially membuat harga menjadi lebih rendah, harga-harga untuk BBM, listrik, LPG,” ujarnya dalam Konferensi Pers RAPBN 2024, Jumat (16/8).
Secara rinci, Bantuan Pemerintah dan kompensasi energi tercatat sebesar Rp394,3 triliun. Anggaran ini untuk menjaga harga LPG 3 Kg, solar, minyak tanah dan listrik tetap Ekonomis bagi masyarakat kelas bawah.
“Bantuan Pemerintah kompensasi untuk memproteksi daya beli masyarakat Sampai saat ini seluruh desil. Artinya semua masyarakat, miskin menengah dan kaya semuanya menikmati Bantuan Pemerintah tersebut,” jelasnya.
Sedangkan, Bantuan Pemerintah dan kompensasi untuk non energi sebesar Rp131,3 triliun. Dana ini Berniat digunakan untuk mensubsidi pupuk, transportasi publik, KUR untuk Usaha Kecil Menengah/petani/nelayan Sampai saat ini insentif Retribusi Negara ditanggung pemerintah untuk sektor usaha.
“Jadi saya ingin menyampaikan APBN menjaga daya beli masyarakat Supaya bisa konsumsi tetap terjaga stabil,” pungkasnya.
Sesuai ketentuan Buku Nota Keuangan II, belanja Bantuan Pemerintah saja pada RAPBN 2025 ditetapkan sebesar Rp309,1 triliun. Terdiri dari Bantuan Pemerintah energi sebesar Rp204,5 triliun dan non energi Rp104,5 triliun.
Bantuan Pemerintah energi terdiri dari:
– Jenis BBM tertentu Rp26,7 triliun
– LPG 3 Kg Rp87,6 triliun
– Listrik Rp90,2 triliun.
(ldy/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA