Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Faksi di Palestina, Hamas dan Fatah menuai perhatian usai sepakat rujuk dengan bantuan China pada Selasa (23/7).
Kedua faksi itu menandatangani perjanjian rekonsiliasi untuk memerintah Jalur Gaza usai agresi brutal Israel berakhir.
Selama ini, Hamas dan Fatah kerap berselisih soal siapa yang berhak memimpin Palestina termasuk Gaza. Perseteruan itu Manakala tak diatasi Berencana memperburuk situasi di Palestina saat gempuran Israel kian membara.
Palestina tak hanya punya Hamas dan Fatah, negara ini memiliki faksi lain.
Hamas
Hamas merupakan kelompok Islam beraliran Sunni yang memerintah secara de facto di Jalur Gaza.
Dilansir dari Council of Foreign Relations, Hamas termasuk sebagai salah satu partai terbesar di Palestina yang Pada saat ini Bahkan memimpin lebih dari dua juta warga di Jalur Gaza.
Banyak negara yang menganggap Hamas sebagai organisasi teroris karena aksi militer mereka. Hamas selama ini mendapat dukungan dana, senjata, dan pelatihan militer dari Iran.
Hamas dibentuk pada 1987 usai peristiwa Intifada Pertama. Peristiwa ini merupakan respons usai Israel menduduki Tepi Barat, Gaza, dan Timur Yerusalem.
Fatah
Fatah merupakan organisasi politik dan militer Arab-Palestina yang berdiri pada 1956 oleh Yasser Arafat dan Khalil al-Wazir.
Tujuan organisasi untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel dengan Pertempuran gerilya. Fatah lalu mengubah Strategi melalui jalur Perundingan.
Para pemimpin Fatah bahkan pernah memegang peran penting dalam Perundingan Perjanjian Oslo untuk mendamaikan Israel-Palestina pada 1980-an.
Fatah Bahkan mengakui Israel dan menyetujui pembangunan di sepanjang perbatasan usai Pertempuran Enam Hari pada 1967. Posisi Fatah kian tersingkir usai Hamas menang dalam Pemilihan Umum legislatif dan menguasai Gaza pada 2007.
Jihad Islam Palestina (PIJ)
Jihad Islam Palestina (PIJ) merupakan milisi terbesar yang menguasai Gaza, setelah Hamas. PIJ dibentuk pada 1981 oleh Fatih Abdul Al Aziz Al Shikaki. Faksi ini mendapat sokongan dana dari Iran dan Suriah.
Dalam melakukan aksi militer, PIJ sering bekerja sama dengan milisi asal Lebanon Hizbullah. PIJ Bahkan disebut memiliki hubungan baik dengan intelijen Mesir, meski dalam beberapa tahun terakhir lebih dekat dengan Iran, demikian dikutip European Council of Foreign.
PIJ dan Hamas memiliki strategi yang berbeda dalam memperjuangkan Gaza. Hamas bekerja di dalam pemerintahan Gaza, sehingga memikirkan keselamatan rakyat untuk mendapat simpati.
Sementara itu, PIJ lebih bebas melakukan serangan bersenjata tanpa memikirkan keselamatan warga Palestina. Hamas tak jarang mencoba menghentikan aksi PIJ yang dianggap berbahaya.
PIJ bahkan sempat meluncurkan bom bunuh diri ke Israel. Mereka baru berhenti melakukan aksi semacam itu pada 2007 saat Palestina berhasil merebut Jalur Gaza.
Selain Fatah, Hamas, dan PIJ , ada sederet faksi lainnya yang termasuk dalam PLO Merupakan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP), Partai Rakyat Palestina (PPP), Front Pembebasan Palestina (PLF).
Kemudian Front Pembebasan Arab (ALF). As-sa’iqa, Front Perjuangan Rakyat Palestina (PPSF), dan Front Arab Palestina (PAF).
(isa/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA