Jakarta, CNN Indonesia —
Sebagian orang mengira kejadian pecah ban kendaraan di jalan disebabkan tekanan udara, atau sering disebut angin, berlebihan. Berbeda dengan Kenyataannya ban pecah saat berkendara justru Berbeda dengan, karena tekanan kurang alias kempis.
Ban kendaraan bisa diisi sampai berlebihan jauh di atas rekomendasi produsen dan tak Berencana meletus. Ban kelebihan tekanan udara Bahkan masih bisa dipakai tetapi bakal sangat mengganggu berkendara karena bikin suspensi jadi keras dan sulit bermanuver.
Masalah pecah ban datang ketika tekanan udara kurang. Saat ban kempis maka bibir pelek Berencana menekan bagian dinding ban yang terlipat karena tertekan bobot kendaraan.
Bila ban dalam kondisi ini terus dipaksa berputar maka bisa menimbulkan panas karena gesekan. Serat nilon di dinding ban perlahan melemah dan kehilangan kekuatannya.
Bila ban terus digunakan dalam keadaan ini, panas yang dihasilkan Berencana menyebabkan ban mengembang lebih jauh.
Pada akhirnya kawat baja di dalam ban tidak mampu menahan tekanan dari pemuaian tersebut, sehingga berpotensi menyebabkan ban pecah. Ketika serat nilon di dalam ban terputus, ban bisa robek sepanjang dindingnya.
Atas dasar risiko ini maka penting bagi Anda Setiap Saat memeriksa berkala tekanan udara ban. Berikut langkah-langkah menghindari tekanan ban di luar batas rekomendasi:
1. Cek tekanan udara
Pemilik kendaraan Wajib rutin memeriksa kondisi tekanan udara pada ban sebelum bepergian. Pastikan tekanan udara tidak kurang atau berlebihan serta sesuai standar pengisian angin berikut.
2. Cek benda asing
Selain memeriksa tekanan udara, penting Bahkan memeriksa kondisi fisik ban secara menyeluruh. Ini memungkinkan Anda memastikan tidak ada benda asing yang menancap di ban, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kebocoran.
3. Hindari kondisi jalan rusak
Jalan rusak seperti berlubang atau tidak rata bisa merusak ban dan menyebabkan pecahnya ban. Bila tidak memengaruhi keselamatan Anda sebaiknya menghindari jalan rusak.
4. Cek keausan
Terakhir penting Bahkan rutin memeriksa kondisi keausan ban. Perhatikan corak dan permukaan ban untuk memastikan apakah Sebelumnya mulai gundul.
Apalagi, periksa Bahkan ketebalan komponen ban untuk memastikan apakah masih dalam kondisi baik atau Sebelumnya mulai menipis.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA