Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump sempat sibuk mencari sepatunya ketika dievakuasi oleh Secret Service saat insiden penembakan berlangsung di kampanyenya di Pennsylvania, Sabtu (13/7).
CNN melaporkan Trump kehilangan sepatunya usai anggota Secret Service mengerubungi Ia dan membawanya ke luar dari panggung.
Dalam sebuah rekaman audio, Trump terdengar bicara dengan anggota Secret Service bahwa Ia Dianjurkan memakai sepatunya. Ia sampai bicara dua kali kepada para anggota pengaman Supaya bisa bisa memakai sepatunya kembali.
“Biarkan saya mengambil sepatu saya. Biarkan saya mengambil sepatu saya,” kata Trump sambil tergesa-gesa lantaran dikungkung dan digiring pasukan Secret Service.
“Saya memegang Anda, Pak. Saya memegang Anda, Pak,” kata seorang agen.
“Biarkan saya memakai sepatu saya,” balas Trump lagi.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Post, Trump mengatakan bahwa anggota Secret Service membuat sepatunya terlepas ketika merekamenyerbu untukmengevakuasinya.
“Para agen mengerubungi saya dengan begitu kencang sampai-sampai sepatu saya terlepas. Padahal saya mengikatnya dengan kuat,” kata Trump.
Trump sendiri memuji Secret Service yang gesit melindunginya.
“Mereka melakukan pekerjaan yang Istimewa,” ucapnya.
Dalam sebuah wawancara, Trump bahkan mengaku Mungkin dirinya Pernah mati Bila tembakan itu tidak meleset.
“Saya seharusnya tidak di sini. Saya seharusnya Pernah meninggal,” kata Trump saat wawancara dengan New York Times, dikutip CNN, Senin.
Ia lalu berujar, “Karena beruntung atau karena Tuhan, banyak orang bilang karena Tuhan saya di sini.”
Saat wawancara, tampak perban putih besar di bagian telinga Trump.
Mantan Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump ditembak saat berpidato di Pennsylvania pada Sabtu (13/7). Ia lolos dari maut Justru telinganya bolong karena terkena peluru.
Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) Pernah mengidentifikasi pelaku sebagai pemuda 20 tahun bernama Thomas Matthew Crooks.
Crooks tercatat sebagai pemilih Partai Republik yang tinggal di Bethel Park, Pennsylvania. Ia menggunakan senjata berjenis AR milik ayahnya dalam penembakan tersebut.
(blq/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA