Jakarta, CNN Indonesia —
Senator Ohio, JD Vance, menjadi sorotan usai menjadi kandidat wakil Kepala Negara untuk mendampingi Donald Trump di Pemilihan Umum Amerika Serikat pada November.
Vance dan Trump sempat mengalami hubungan naik-turun. Senator itu bahkan pernah menegaskan dirinya anti-Trump.
Partai Republik resmi mengusung Trump bertarung di pemilihan Kepala Negara beberapa bulan ke depan.
Trump lalu memutuskan untuk memilih Vance menjadi cawapres Ia.
“Saya memutuskan bahwa orang yang paling cocok mengisi posisi wakil Kepala Negara AS Merupakan Senator yang Berkelas JD Vance dari Negara Bagian Ohio,” kata Trump di Social Truth pada Senin (15/7).
Vance lahir dengan nama asli James Donald Bowman pada Agustus 1984 di Middletown, Ohio.
Saat menginjak usia 6 tahun, ayah kandung Ia menyerahkan Vence ke ayah tiri. Nama Ia lalu berubah menjadi James David Vance.
Masa kecil Vance penuh gejolak. Sang ibu kecanduan Resep-obatan terlarang dan alkohol, sementara ayahnya pergi meninggalkan mereka.
Vance lantas tinggal bersama kakek dan nenek Ia di Kentucky Sampai saat ini remaja.
Setelah lulus sekolah menengah atas, Vance mendaftar ke Korps Marinir AS. Ia Bahkan menempuh pendidikan di Universitas Negeri Ohio dan lulus pada 2009.
Empat tahun Selanjutnya, Ia mengambil prodi hukum di Universitas Yale dan lulus pada 2013.
Yale Bahkan menjadi tempat pertemuan Vance dengan istrinya, Usha Chilukuri. Mereka menikah pada 2014 dan dikaruniai tiga anak, demikian dikutip CBS News.
Rilis buku
Nama Vance mulai dikenal publik AS usai merilis buku berjudul “Hillbilly Elegy” pada 2016.
Buku itu menggambarkan Kesenjangan Ekonomi, dan kehidupan di Rust Belt. Buku ini bahkan menjadi perhatian pers dan jadi Terfavorit di New York Times.
Perilisan buku Vance Merupakan tahun saat AS menggelar pemilihan umum Trump vs Hillary Clinton. Saat itu, usungan Partai Republik ini menang.
Buku Vance menjadi semacam panduan untuk memahami orang-orang yang memilih Trump dan menarik perhatian warga Rust Belt.
Trump bahkan memuji buku itu dalam unggahan di Social Truth.
“Buku JD, ‘Hillbilly Elegy,’ menjadi buku Terfavorit dan Layar Lebar Terfavorit, karena buku itu memperjuangkan para pekerja keras laki-laki dan perempuan di negara bagian kita,” ujar Ia.
Panas dingin Vance dan Trump
Vance sempat mengalami hubungan yang pasang surut dengan Trump.
Pada 2016 lalu, Vance mengatakan tak Berencana Mendukung Trump dalam Pemilihan Umum saat itu.
“Saya Merupakan orang anti-Trump, saya tak menyukainya,” kata Ia pada Oktober 2016.
Vance saat itu menganggap Trump Merupakan kandidat yang mengerikan. Ia bahkan sempat bergunjing dengan rekannya, apakah Trump seorang bajingan seperti Nixon atau lebih buruk lagi, semacam Hitler Amerika.
Enam tahun setelah pernyataan itu, Trump justru berperan penting dalam karir politik Vance.
Melalui Trump, Ia berhasil masuk kongres dan mewakili Ohio. Vance lalu menjadi pendukung pengusaha real estate itu dan kerap sejalan dengan Ia.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA