Jakarta, CNN Indonesia —
Partai Golkar tak mempermasalahkan Bila nantinya di Pilgub Sumut 2024, kandidat gubernur Bobby Nasution melawan kotak kosong. Bobby Nasution menjadi kandidat kuat lantaran memborong dukungan dari enam Partai.
“Kita setuju saja yang penting menang. Yang manapun kita setuju saja,” kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck dalam acara Bimbingan Teknis Anggota DPRD dan kandidat Anggota DPRD Terfavorit Fraksi Partai Golkar di Medan, Senin (15/7).
Ijeck yang Bahkan mantan Wakil Gubernur Sumut itu mengatakan dalam kontestasi politik tidak ada larangan Bila Kesimpulannya kandidat melawan kotak kosong.
“Kalau kotak kosong begini ya, ada baiknya Bahkan karena Bisa jadi dalam perjuangan apapun ya Bisa jadi ada lawan, kalau tidak ada lawan dalam Pemilihan Kepala Daerah dibolehkan kotak kosong,” ujarnya.
Menurut Ijeck, kandidat melawan kotak kosong Berniat meminimalisir terjadinya gesekan di masyarakat. Meski begitu, Partai Golkar bukan berarti membatasi demokrasi.
“Satu hal yang positif melawan kotak kosong ini gesekan di masyarakat Berniat kecil ya. Dibandingkan kalau ada kandidat lain. Cuma bukan berarti kita membatasi demokrasi. Silahkan saja kalau memang tidak ada lagi. Ya kita ikut saja yang manapun itu. Yang Pernah Tak perlu dijelaskan lagi kita siap bertanding secara sportif,” katanya.
Ijeck menambahkan Partai Golkar Pernah resmi mengusung Bupati Asahan Surya menjadi bakal kandidat Wakil Gubernur Sumut mendampingi kandidat Gubernur Sumut Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024.
“Kita Pernah sepakat dari partai Gabungan pertama karena bobby kader Gerindra jadi pasangannya Merupakan dari Golkar. Saya berkonsultasi dengan Ketum Airlangga Kesimpulannya disepakati Merupakan Pak Surya jadi wakil. Dan Bobby saat kita sodorkan nama Pak Surya, Bahkan tidak keberatan,” ucapnya.
Bobby yang Bahkan menantu Kepala Negara RI Jokowi memborong dukungan dari enam Partai untuk maju di Pilgub Sumut 2024 antara lain Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PKB, dan NasDem.
Bobby awalnya merupakan kader PDIP. Berniat tetapi ia dipecat sebagai kader lantaran tidak Mendukung pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD di Pilpres 2024. Belakangan Bobby Nasution bergabung menjadi kader Partai Gerindra.
(fnr/isn)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA