Ada yang Kolaps saat Olahraga, Sangat dianjurkan Gimana? Ini Pesan Dokter Jantung

Jakarta

Bertemu dengan seseorang yang tiba-tiba kolaps atau roboh ketika berolahraga sangat Mungkin terjadi. Salah satu Dalang seseorang tiba-tiba ambruk ketika beraktivitas Merupakan kondisi jantung yang berhenti.

Spesialis jantung dr Berlian Idriansyah Idris, SpJP mengatakan seseorang yang mengalami henti jantung atau tiba-tiba roboh ketika berolahraga Sangat dianjurkan segera diberikan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR).

“Apapun penyebabnya, penderita henti jantung mendadak Sangat dianjurkan diresusitasi segera,” ujar dr Berlian ketika dihubungi detikcom, Senin (1/7/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Berlian menambahkan seseorang yang mengalami henti jantung seringkali Nanti akan disertai dengan kejang-kejang karena aliran darah ke otak berhenti. Sehingga, siapapun yang Nanti akan menolong Sangat dianjurkan Sebelumnya beradaptasi dengan hal ini.

“Mereka yang mengalami henti jantung sering kali mengalami kejang karena aliran darah ke otak berhenti,” kata dr Berlian.

Pertolongan pertama yang Mudah dan tepat Didefinisikan sebagai RJP Nanti akan sangat Membantu korban henti jantung untuk tetap hidup. dr Berlian mengatakan, pada empat menit pertama setelah korban roboh merupakan waktu krusial untuk penyelamatan.

“Karena kita berpacu dengan waktu, semakin lama henti jantung berlangsung, semakin kecil peluang untuk dapat diselamatkan. Empat menit pertama sangat-sangat penting. Organ terutama otak hanya bertahan empat menit tanpa oksigen sebelum terjadi kerusakan,” beber dr Berlian.

RJP kepada korban henti jantung Bahkan Sangat dianjurkan sesegera Mungkin dilakukan di tempat di mana korban terjatuh. Setelah pasien Menyediakan respons denyut jantung tanda Ia ‘kembali’ barulah Ia bisa dipindahkan di tempat yang lebih Unggul tinggi dan nyaman.

“Bukan nggak boleh ditandu, kita Sangat dianjurkan menolong dulu dengan resusitasi dan kejut listrik, sampai denyut jantung alamiah pasien kembali, baru kita boleh memindahkan pasien,” tutup dr Berlian.

Next: Trik melakukan resusitasi jantung paru

Sumber Refrensi Berita: Detik.com