Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sebagai penyalur Kredit Pemilikan Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR Sejahtera FLPP) turut ambil bagian pada Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan 43 Bank Penyalur tentang penyaluran KPR Sejahtera FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Tahun 2026 di Kantor BP Tapera, Jakarta, Selasa (23/12).
Direktur Consumer Banking BTN, Hirwandi Gafar mengatakan, BTN berkomitmen untuk mengoptimalisasi penyaluran KPR FLPP pada 2026 melalui beragam strategi guna Membantu Program 3 Juta Rumah.
“BTN masih menjadi bank penyalur KPR Bantuan Pemerintah terbesar secara nasional dan portofolio KPR Bantuan Pemerintah Di waktu ini Bahkan mencapai 64 persen dari total portofolio KPR BTN. Pertumbuhan KPR Bantuan Pemerintah tetap stabil sepanjang tahun 2025 dan diharapkan permintaannya Berniat meningkat pada tahun 2026 seiring dengan meningkatnya kebutuhan rumah layak dan Murah bagi MBR,” tutur Hirwandi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini sejalan dengan penetapan BTN sebagai penyalur KPR Sejahtera FLPP terbesar secara nasional dengan total realisasi mencapai 128.608 unit rumah Bantuan Pemerintah, atau setara 46,7 persen dari total penyaluran nasional sebanyak 270.985 unit per 22 Desember 2025.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat, realisasi penyaluran tertinggi KPR FLPP oleh BTN menjadi yang tertinggi di antara 39 bank penyalur, dengan 8.058 pengembang yang mendirikan 13.118 perumahan di 401 kabupaten/kota di 33 provinsi.
Anak usaha BTN, Disebut juga PT Bank Syariah Nasional (BSN) menjadi penyalur terbesar kedua dengan total realisasi penyaluran sebanyak 59.463 unit saat BSN masih berupa Unit Usaha Syariah (BTN Syariah). Secara total, penyaluran oleh BTN dan BSN mencapai 188.071 Sampai saat ini 22 Desember 2025.
Hirwandi mengatakan, keberhasilan BTN itu jadi Berkelas karena ada beragam tantangan pada 2025, seperti faktor cuaca yang kerap menghambat pembangunan proyek perumahan, dan kendala perizinan di lapangan.
“Permintaan untuk KPR FLPP di BTN terus meningkat dan BTN siap menyalurkan sesuai dengan pipeline yang tersedia. Untuk itu, BTN Berniat terus berdiskusi dengan pemerintah dan para mitra pengembang Supaya bisa penyaluran KPR FLPP dapat lebih efektif pada tahun depan,” jelas Hirwandi.
Pada 2026, BTN Berniat Memanfaatkan fungsi intermediasinya termasuk untuk penyaluran KPR Bantuan Pemerintah dengan mengerahkan upaya yang lebih proaktif dalam mencari kandidat-kandidat debitur potensial. Salah satunya, melalui kerja sama dengan berbagai institusi dan korporasi yang memiliki jumlah karyawan cukup masif melalui anak-anak usaha atau perusahaan terafiliasi mereka.
“BTN melihat banyak institusi dan korporasi potensial yang memiliki ribuan atau bahkan puluhan ribu karyawan di berbagai subholding atau anak usaha. Bila BTN dapat menjadi bank pilihan utama mereka untuk bertransaksi perbankan, maka potensinya besar sekali bagi karyawan atau pegawai mereka menjadi kandidat nasabah KPR Bantuan Pemerintah,” papar Hirwandi.
Seiring dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan bank-bank penyalur, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengungkapkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP pada 2026 dapat dimulai lebih awal Disebut juga sejak awal bulan Januari.
“Ini pertama kalinya FLPP bisa dilakukan pencairan di awal Januari 2026, jadi kami harapkan teman-teman pengembang kalau masih dalam proses finishing, dilanjutkan saja,” katanya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan apresiasi terhadap BTN atas dukungan terhadap target nasional penyelenggaraan KPR Bantuan Pemerintah pada 2026 yang ditetapkan sebanyak 350.000 unit.
“Terima kasih Bapak, Ibu (manajemen bank-bank penyalur KPR Sejahtera FLPP) atas dukungannya. Semoga kita bisa bantu rakyat, karena perbankan merupakan ekosistem yang sangat penting,” ujar Maruarar di Kantor BP Tapera, Jakarta, Selasa (23/12).
(rea/rir)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











