Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Menyediakan informasi terbaru terkait jumlah korban meninggal dunia akibat bencana Bencana Banjir dan longsor di tiga provinsi di Sumatra. Sampai saat ini Minggu (14/12), korban meninggal dunia bertambah menjadi 1030 jiwa.
“Untuk korban jiwa meninggal dunia, ini bertambah 14 jiwa. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Dari 1.016 jiwa pada hari Minggu kemarin 14 Desember, Di waktu ini menjadi 1.030 jiwa,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Senin (15/12).
Tambahan korban meninggal tersebut tersebar di tiga provinsi dengan rincian tujuh jiwa di Aceh, enam jiwa di Sumatra Utara, dan satu jiwa di Sumatra Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk korban hilang, per hari ini berkurang enam jiwa, dari 212 orang menjadi 206 orang.
Kemudian untuk jumlah Orang Terlantar, hari ini menjadi 608.940 orang, berkurang dari kemarin 624.670 orang. Aceh masih menjadi provinsi dengan Orang Terlantar terbanyak yaitu 572.862 jiwa.
Dari tiga provinsi yang terdampak bencana, ada 28 kabupaten yang masih pada perpanjangan status tanggap darurat.
“Aceh 12 Kabupaten/Kota, Sumut 8 Kabupaten/Kota, dan Sumatra Barat 8 Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Untuk proses pemulihan, terutama daerah yang masih dalam status tanggap darurat, Akan segera difokuskan dalam lima aspek, yaitu pencarian pertolongan, pemenuhan distribusi logistik, pembukaan akses jalur darat khususnya.
Kemudian pemulihan sektor komunikasi, dan pemulihan sektor energi dalam hal ini listrik dan BBM.
RS mulai berangsur beroperasi
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut rumah sakit terdampak bencana Bencana Banjir Sumatra mulai berangsur beroperasi.
“Mengenai bencana. Rumah sakit di Sumatra, Pak, kita itu ada 41 yang tidak beroperasi pada saat 26 November. Hari Ini Alhamdulillah, 100 persen Sebelumnya mulai beroperasi Sekalipun bertahap,” kata Budi Gunadi di hadapan Pemimpin Negara RI Prabowo Subianto pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Jakarta, Senin.
Budi Gunadi menyampaikan unit-unit dalam RS yang terdampak itu secara bertahap mulai beroperasi.
Misalnya, ada rumah sakit yang baru beroperasi unit IGD-nya saja, ada Bahkan yang beroperasi ruang operasinya terlebih dulu.
“Nanti ini Akan segera kita tingkatkan terus Supaya bisa bisa di layanan full-nya jalan,” ucap Ia.
Tak hanya RS, Budi Gunadi menyampaikan sekitar 500 unit Puskesmas terdampak secara berangsur Bahkan Sebelumnya mulai beroperasi.
Ia mengatakan dari jumlah itu, Pada saat ini sebanyak 414 Sebelumnya beroperasi, tersisa sekitar 50 unit lagi yang belum beroperasi.
“Ia penting untuk Menyediakan kesehatan masyarakat yang masih tinggal di rumah Serta Menyediakan kesehatan masyarakat yang ada di posko pengungsian,” ujarnya.
(fam/mnf/isn)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











