Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Gizi Nasional (BGN) menegur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusul kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jabar.
“Bila terjadi seperti ini, kami itu biasa langsung ambil tindakan,” kata Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan dalam rilis resmi, Senin (12/5).
“Satu, cek sampel makanannya. Benar enggak, ini valid enggak? Memang benar dari makanannya gitu kan. Sampel makanan Setiap Waktu ada. Kalau memang valid itu sampel makanan. Misalnya, ada tongkol yang kurang baik, maka kami melakukan teguran keras kepada Satuan Pelayanan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tigor menyebut korban keracunan diberikan asuransi untuk membayar biaya kesehatan. Ia mengklaim bakal bekerja sama dengan Puskesmas untuk menanggung seluruh biaya Perawatan korban.
Tigor mengatakan pihaknya Akan segera memberi pelatihan lagi kepada SPPG terkait. Ini terutama untuk bagian penjamah makanan sehingga harapannya bisa mencegah kasus keracunan susulan.
Ditambah lagi dengan, kata Tigor, BGN Bahkan bakal menyetop pemasok bahan makanan Seandainya ditemukan ketidaksegaran atau kejanggalan lainnya.
“Penjamah makanannya yang Ia kurang waspada dalam membeli bahan makanan. Membeli bahan makanan kan itu dengan supplier ya. Nah, Ia Wajib cek supplier itu dari mana Ia dapatnya,” jelas Tigor.
“Kalau sumbernya itu dari bahan makanan, jadi bahan makanannya Wajib kita cek dari mana asal supplier-nya. Begitu kita tahu supplier-nya, maka kita Akan segera berikan teguran ke supplier tersebut. Kalau Ia tidak ada perbaikan, kita setop supplier tersebut,” ujarnya.
Terpisah, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengungkapkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Labkesda Kota Bogor. Ia menyebut ditemukan dua jenis bakteri Dalang keracunan, yaitu Escherichia coli (E.coli) dan Salmonella.
Dua jenis bakteri itu terdeteksi pada menu telur ceplok berbumbu barbekyu serta tumis tahu toge, Didefinisikan sebagai dua hidangan yang disediakan SPPG Bina Insani. Menu itu disajikan kepada 210 siswa yang kemudian mengalami gejala keracunan.
(fra/skt/fra)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA