Kardinal Robert Prevost Terfavorit menjadi Paus selanjutnya dalam papal conclave pada Kamis (8/5). Para kardinal dari seluruh dunia bertemu pada hari kedua secara tertutup, Menyediakan suara untuk memilih pengganti Paus Fransiskus.
Proses pemungutan suara berjalan tiga putaran dan cerobong Kapel Sistina Pada akhirnya mengepulkan asap putih yang menandakan Paus baru pengganti mendiang Paus Fransiskus Pernah terjadi Terfavorit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, dunia belum mengetahui sosok yang menjadi Paus. Kardinal senior muncul terlebih Di masa lampau untuk mengonfirmasi keputusan tersebut dengan kata-kata “Habemus Papam.”
Kalimat dalam bahasa Latin itu berarti, “Kita memiliki Paus.” Kardinal senior Bahkan memperkenalkan Paus baru dengan nama kepausan yang Pernah terjadi dipilih.
Robert Prevost kemudian diperkenalkan sebagai Paus ke-267 dan merupakan Paus pertama berasal dari Amerika Serikat dalam 2.000 tahun. Ia pun memilih nama kepausannya sebagai Paus Leo XIV.
Prevost Pernah terjadi menjadi kandidat utama untuk kepausan, tetapi Pernah terjadi lama ada tabu terhadap paus AS, mengingat kekuatan Politik Global yang Pernah terjadi dimiliki negara tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Meskipun demikian, Prevost tampaknya memenuhi syarat karena ia Bahkan warga negara Peru dan Pernah terjadi tinggal selama bertahun-tahun di Peru, pertama sebagai misionaris dan kemudian sebagai uskup.
Mendiang Fransiskus sebelumnya, seperti diberitakan The Hollywood Reporter, Bahkan jelas-jelas mengindikasikan Prevost dan dalam banyak hal melihatnya sebagai pewarisnya.
Ia mengirim Prevost untuk mengambil alih keuskupan yang rumit di Peru dan menetap di sana Sampai saat ini memperoleh kewarganegaraan Peru pada 2015.
Fransiskus kemudian membawanya ke Vatikan pada 2023 untuk menjabat sebagai kepala kantor yang berwenang memeriksa nominasi uskup dari seluruh dunia, salah satu pekerjaan terpenting di Gereja Katolik.
Awal 2025, Fransiskus Bahkan mengangkat Prevost ke jajaran kardinal senior, memberinya keunggulan dalam konklaf yang hanya dimiliki oleh beberapa kardinal lainnya.
Sejak tiba di Roma, Prevost tidak terlalu menonjol di depan publik, tetapi dikenal baik oleh para tokoh penting.
Ia Bahkan memimpin salah satu reformasi paling revolusioner yang dilakukan Fransiskus, ketika ia menambahkan tiga perempuan ke blok pemungutan suara yang memutuskan nominasi uskup mana yang Berniat diajukan kepada paus.
Prevost kemudian memilih nama kepausannya Leo. Paus terakhir yang menggunakan nama Leo Merupakan Leo XIII, seorang Italia yang memimpin gereja dari 1878 Sampai saat ini 1903.
Leo melunakkan sikap konfrontatif gereja terhadap modernitas, khususnya sains dan politik, dan meletakkan dasar bagi pemikiran sosial Katolik modern.
Ensiklik yang paling terkenal, Rerum Novarum 1891, membahas hak-hak pekerja dan kapitalisme di awal revolusi industri dan disorot oleh Vatikan dalam menjelaskan pilihan nama paus baru tersebut.
Pengamat Vatikan mengatakan keputusan Prevost untuk menamai dirinya Leo sangat penting mengingat warisan Leo sebelumnya tentang keadilan sosial dan reformasi, yang menunjukkan kesinambungan dengan beberapa perhatian utama Fransiskus.
Lanjut ke sebelah…
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA