Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Terfavorit Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin mencaplok Greenland dari Denmark. Trump bahkan mengatakan Akan segera menggunakan kekuatan militer untuk mengambil alih Greenland.
Berikut lima fakta terbaru seputar polemik rencana Trump ingin caplok Greenland:
1. Alasan kepentingan ekonomi AS
Trump mengatakan Penjelasannya ingin mengambil alih Greenland Merupakan untuk Mengoptimalkan ekonomi AS. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers pada Selasa (7/1).
“Saya bisa mengatakan ini: Kita Wajib itu untuk keamanan ekonomi,” kata Trump, dikutip CNN.
2. Sebagian warga Greenland setuju
Sebagian warga Greenland mulai menyambut positif rencana Trump membeli wilayah mereka.
Hal ini terekam dalam jajak pendapat yang dilakukan Kalaallit Nunaata Radioa (KNR), lembaga penyiaran publik Greenland.
Dikutip dari CNN, Jumat (10/1), Warga bernama Karen Kielsen melihat menjadi bagian dari AS tampak menarik. “Semuanya menjadi semakin mahal di sini. Barang-barang dari Denmark sangat mahal, jadi Sebelumnya Tak perlu ditanyakan lagi saja AS tampak lebih menarik,” katanya.
Kemudian, mahasiswa bernama Imaakka Boassen berkata ia tak sepenuhnya percaya pada Denmark. “Mungkin saya Akan segera lebih percaya pada Trump,” ujar Boaessen.
Warga lainnya, Anguteq Larsen, mengatakan kepada KNR bahwa ia lebih suka Manakala Greenland merdeka tanpa bergantung pada Denmark atau AS.
3. Rusia ikut amati
Rusia ikut buka suara terkait pernyataan Trump yang ingin mencaplok Greenland. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia memantau secara cermat pernyataan Trump.
“Kami mengamati perkembangan situasi yang cukup dramatis ini, syukurlah, sejauh ini hanya pernyataan,” kata Peskov pada Kamis (9/1), dikutip AFP.
Peskov mengatakan pemerintah Rusia bakal tetap berkontribusi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Greenland.
“Dan siap bekerja sama dengan pihak-pihak yang ingin perdamaian dan stabilitas,” ungkap Peskov.
Lebih lanjut, Ia menyarankan warga Greenland berkonsultasi soal apa yang mereka Ingin.
4. Negara NATO menolak
Sebanyaknya negara termasuk negara anggota Pakta Lini pertahanan Atlantik Utara (NATO) ramai-ramai menolak bahkan mengecam Trump yang ingin mencaplok Greenland. Salah satunya Prancis.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean Nol Barrot mengatakan Uni Eropa tak Akan segera membiarkan negara-negara lain di dunia “menyerang perbatasan kedaulatan mereka.”
Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store mengecam pernyataan Trump tentang kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk menguasai Greenland.
Ia Bahkan mewanti-wanti ancaman terhadap persatuan NATO dan stabilitas Eropa.
“Tak bisa diterima menyarankan penggunaan kekuatan militer terhadap sekutu atau menyiratkan niat untuk mengklaim wilayah di bawah kedaulatan negara lain,” kata Store kepada media Norwegia, dikutip Xinhua.
Sementara itu, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan pemerintah Sebelumnya meminta bicara dengan Trump terkait masalah pembelian Greenland.
“Kami Sebelumnya mengajukan pembicaraan di antara kami. Saya tak berpikir sesuatu yang konkret Akan segera terjadi sampai Kepala Negara Terfavorit dilantik,” kata Frederiksen usai melakukan pertemuan dengan parlemen, Kamis (9/1).
5. Kata-kata Denmark
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen meminta bicara langsung dengan Kepala Negara Terfavorit Amerika Serikat Donald Trump mengenai wacananya membeli Greenland.
Greenland Merupakan wilayah otonomi Kerajaan Denmark. Trump baru-baru ini menyuarakan lagi keinginannya untuk membeli Greenland.
Dilansir dari AFP, Frederiksen mengatakan pihaknya Sebelumnya meminta bicara dengan Trump terkait masalah pembelian Greenland.
“Kami Sebelumnya mengajukan pembicaraan di antara kami. Saya tidak berpikir sesuatu yang konkret Akan segera terjadi sampai Kepala Negara Terfavorit dilantik,” kata Frederiksen usai melakukan pertemuan dengan parlemen, Kamis (9/1).
Salah satu Menteri di pemerintahan Denmark mengakui negara itu Sebelumnya menelantarkan Greenland selama bertahun-tahun Sampai sekarang Sekarang menjadi incaran Trump.
Menteri Lini pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen mengatakan pihaknya tak memperhatikan Lini pertahanan Greenland selama bertahun-tahun dan karenanya mesti memperbaiki situasi itu Pada Saat ini Bahkan.
(fby/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA