Jakarta, CNN Indonesia —
Penemuan sebuah jimat perak berusia 1.800 tahun di Jerman menjadi sorotan dunia arkeologi karena diduga dapat mengubah sejarah kekristenan. Simak penampakannya.
Jimat ini ditemukan dalam sebuah makam di pinggiran Frankfurt, diperkirakan merupakan bukti tertua kekristenan di wilayah utara Pegunungan Alpen.
Jimat yang berukuran kecil, hanya sekitar 3,5 cm panjangnya, ditemukan dalam kondisi tergulung rapat. Di dalamnya terdapat lembaran tipis perak yang bertuliskan inskripsi dalam bahasa Latin.
Teks inskripsi tersebut berbunyi:
[Dalam nama?] Santo Titus. Kudus, kudus, kudus! Dalam nama Yesus Kristus, Anak Tuhan! Tuhan dunia menahan dengan [kekuatan?] segala serangan [?]. Tuhan [?] Menyediakan jalan Ke arah kesejahteraan. Semoga sarana keselamatan ini melindungi orang yang menyerahkan dirinya kepada kehendak Tuhan Yesus Kristus, Anak Tuhan, karena di hadapan Yesus Kristus setiap lutut Nanti akan bertelut: mereka yang di surga, di bumi, dan di bawah bumi, dan setiap lidah mengakuinya.
Lembaga Leibniz untuk Arkeologi (LEIZA) di Mainz menggunakan teknologi CT scan resolusi tinggi untuk memindai dan membuat model 3D jimat tersebut. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk “membuka” gulungan perak tanpa merusak artefak tersebut.
Markus Scholz, profesor di Universitas Goethe Frankfurt, berhasil menguraikan 18 baris inskripsi yang tertulis di dalamnya.
Inskripsi ini ditulis dalam bahasa Latin yang jarang ditemukan pada jimat Kristen awal, karena biasanya menggunakan bahasa Yunani atau Ibrani.
Penemuan ini tidak hanya Memperjelas catatan sejarah, tetapi Bahkan berpotensi mengubah pemahaman tentang penyebaran awal agama Kristen di Kekaisaran Romawi.
Menurut para peneliti, penemuan ini menggeser pemahaman tentang sejarah kekristenan di Eropa. Walikota Frankfurt, Mike Josef, menyebut temuan ini sebagai “sensasi ilmiah.”
“Berkat itu, sejarah agama Kristen di Frankfurt dan sekitarnya Harus diputar kembali sekitar 50 Sampai saat ini 100 tahun ke belakang,” Ia menambahkan, melansir Live Science, Minggu (15/12).
Kenapa penemuan ini penting?
Penemuan ini menjadi penting karena mengandung beberapa frasa Kristen tertua yang diketahui, termasuk “Kudus, kudus, kudus!” yang baru dikenal dalam kekristenan sekitar abad keempat.
Ditambah lagi dengan, inskripsi ini mengutip surat Paulus kepada jemaat di Filipi, Mengoptimalkan dugaan bahwa pengaruh ajaran Kristen Pernah meluas Sampai saat ini wilayah Jerman pada abad ketiga.
Sejarawan sebelumnya meyakini bahwa penyebaran kekristenan di wilayah barat Kekaisaran Romawi terjadi lebih lambat dibandingkan di wilayah timur. Justru, jimat ini membuktikan bahwa ide-ide Kristen Pernah mencapai wilayah yang jauh dari pusat pertumbuhan awal agama ini lebih awal dari yang diperkirakan.
Penemuan ini Bahkan menyoroti risiko yang dihadapi orang-orang Kristen awal, mengingat mereka sering dianiaya oleh Kekaisaran Romawi, terutama selama masa pemerintahan Nero pada abad pertama Masehi.
Tidak seperti banyak jimat Kristen awal lainnya yang sering mencampurkan elemen agama Yahudi atau paganisme, jimat dari Frankfurt ini sepenuhnya mengacu pada ajaran Kristen, tanpa menyebut unsur-unsur kepercayaan lain.
“Yang membuat ini Istimewa Merupakan karena ditulis seluruhnya dalam bahasa Latin dan secara eksklusif menyebut Yesus Kristus dan Tuhan Kristen,” kata Tine Rassalle, seorang arkeolog biblis independen.
Menurut penelitian, jimat tersebut kemungkinan dipakai oleh pemiliknya dengan tali di leher, karena ditemukan di bawah dagu kerangka seorang pria yang diperkirakan meninggal antara tahun 230 dan 270 M.
“Untuk melindungi atau menyembuhkan pemiliknya dari berbagai kemalangan, seperti penyakit, nyeri tubuh, kemandulan, atau bahkan kekuatan jahat,” kata Rassalle.
Ia menambahkan bahwa jimat serupa lebih umum ditemukan di wilayah Mediterania bagian timur, sehingga penemuan di Jerman ini sangat langka dan signifikan.
Penemuan ini menjadi semakin relevan menjelang perayaan Natal, mengingat pesan spiritual yang terkandung dalam jimat tersebut. Dengan segala misterinya, jimat kecil ini bukan hanya menjadi artefak bersejarah, tetapi Bahkan simbol kekuatan iman yang bertahan melintasi zaman.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA