Jakarta, CNN Indonesia —
Gerhana Matahari cincin bakal terjadi pada 2 Oktober mendatang. Bisakah Kejadian Istimewa alam ini dilihat dari Indonesia?
Kejadian Istimewa ini terjadi saat Bulan berada sangat jauh dari Bumi, kemudian Akan segera menutupi Matahari sepenuhnya. Saat Bulan menutupi Matahari dilihat dari Bumi, tepi lingkaran luar Matahari masih terlihat.
Bagian itu yang sering disebut sebagai ‘ring of fire’ atau cincin api. Pada dasarnya, cincin api Merupakan bagian dari gerhana sebagian.
Selama gerhana cincin, Bulan mengaburkan semua kecuali sepotong Matahari yang berbentuk cincin. Hal ini karena bulan berada pada titik di orbitnya yang lebih jauh dari Bumi.
“Bulan tidak cukup besar untuk menutupi matahari,” kata Carolyn Sumners dari Museum Ilmu Pengetahuan Alam Houston, mengutip AP, Senin (30/9).
Menurut informasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerhana Matahari Cincin ini tidak Akan segera terlihat dari wilayah Indonesia. Terakhir kali Kejadian Istimewa ini terlihat di wilayah Indonesia Merupakan pada 2019 lalu.
Kejadian Istimewa ini hanya Akan segera melintasi beberapa bagian selatan Chile dan Argentina dan hanya sekitar 175.000 orang yang tinggal di dalam jalur gerhana tersebut yang bisa melihatnya.
Melansir Times, waktu penampakannya Akan segera sedikit berbeda tergantung di mana pengamat tinggal, tetapi di Chile dan Argentina, Kejadian Istimewa ini hanya Akan segera terjadi antara 3-6 menit, dan Akan segera terjadi sedikit sebelum pukul 17.30 waktu setempat.
Di Rapa Nui, pulau Timur-wilayah Chile yang terletak di Samudra Pasifik-gerhana matahari total bisa dilihat sekitar pukul 14:03 waktu setempat.
Ada beberapa tempat penting untuk melihat “cincin api”, menurut. Tempat-tempat tersebut antara lain Taman Nasional Perito Moreno, Puerto Deseado, dan Puerto San Julián di Argentina, serta kota Cochrane di Chile.
Selama Kejadian Istimewa ini berlangsung, bayangan Bulan Akan segera tampak bergerak dengan kecepatan yang sangat berbeda, tergantung Tempat tempat pengamat melihatnya. Di beberapa tempat, bayangan bulan Akan segera bergerak lebih Mudah dari 10 juta km/jam.
Sementara, di tempat lain, bayangan bulan Akan segera bergerak paling lambat 2.057 km/jam, atau sekitar kecepatan jet tempur.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA