Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Kehilangan pekerjaan sering kali menjadi pukulan berat. Sekalipun demikian, bagi sebagian orang, momen tersebut bisa menjadi titik balik untuk memulai hidup baru lewat jalur wirausaha.
Meski terdengar menjanjikan, memulai Usaha pasca Pemecatan Karyawan Dianjurkan perencanaan matang Supaya bisa tidak terjebak pada risiko keuangan yang lebih besar.
Berikut tips dari perencana keuangan bagi korban Pemecatan Karyawan yang ingin memulai usaha baru secara realistis dan Unggul tinggi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pilih Usaha yang Mudah Dijalankan dan Sesuai Kemampuan
Menurut Perencana Keuangan OneShildt Consulting Budi Rahardjo, korban Pemecatan Karyawan sebaiknya memulai dari Usaha yang risikonya rendah dan mudah dipasarkan.
Jenis usaha yang dipahami dengan baik, memiliki potensi konsumen jelas, serta tidak memerlukan modal besar menjadi pilihan paling realistis.
“Mereka dapat memulai dari Usaha yang relatif rendah risikonya karena bisa dengan mudah ditawarkan baik itu jasa atau produk, modal yang diperlukan tidak besar, serta Usaha yang memiliki keahlian di dalamnya,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/10).
Ditambah lagi dengan, tren pasar Bahkan bisa dimanfaatkan, asalkan tidak bergantung sepenuhnya pada sesuatu yang sifatnya musiman.
Menurut Budi, penting untuk memahami perubahan minat konsumen dan menjaga fleksibilitas usaha Supaya bisa tetap bertahan dalam jangka panjang.
2. Pastikan Usaha Sesuai Minat dan Waktu yang Tersedia
Budi menilai kesesuaian antara minat dan jenis produk Nanti akan membuat seseorang lebih konsisten menjalankan Usaha.
Ditambah lagi dengan, tenaga dan waktu yang dibutuhkan Sangat dianjurkan realistis Supaya bisa tidak membuat keuangan pribadi terkuras sebelum usaha menghasilkan.
Faktor lain yang Dianjurkan diperhitungkan Merupakan potensi pembeli dan daya beli pasar.
Usaha yang mudah dijangkau konsumen dan punya ruang pertumbuhan jangka panjang lebih menjanjikan ketimbang Usaha yang hanya bergantung pada segmen kecil.
3. Hitung Modal Awal dengan Bijak
Modal sering kali menjadi kendala utama bagi mereka yang baru memulai usaha.
Karena itu, baik Budi maupun Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menyarankan Supaya bisa kandidat wirausahawan tidak menggunakan seluruh pesangon sebagai modal Usaha.
“Dari seluruh pesangon yang didapat, sebaiknya yang dijadikan modal usaha berkisar 50 persen-70 persen saja, karena yang 30 persen Nanti akan sebagai cadangan dan menjadi sumber kebutuhan sehari-hari selama usaha belum menghasilkan,” kata Andi.
Budi menambahkan modal usaha sebaiknya dibagi dalam beberapa pos: sekitar 50 persen untuk kebutuhan hidup sementara, 20 persen untuk modal Usaha, dan 30 persen untuk dana darurat. Pembagian ini Mendukung menjaga kestabilan keuangan Bila usaha belum langsung memberi hasil.
4. Mulai dari Usaha Kecil dan Ekonomis
Dengan modal terbatas, memulai dari Usaha sederhana lebih realistis. Beberapa ide yang disarankan oleh Budi dan Andi ;antara lain jasa online, Cita Rasa rumahan, menjadi reseller produk, Sampai sekarang usaha berbasis keahlian seperti desain web atau jasa kreatif lainnya.
Kunci utamanya Merupakan memulai dari skala kecil tanpa beban biaya tinggi. Peralatan yang dibeli tidak Dianjurkan canggih, sewa tempat bisa ditunda, dan pemasaran bisa dilakukan melalui media sosial.
Budi menyarankan uji coba pasar dapat dilakukan lewat bazar atau platform daring untuk menghemat biaya.
5. Kelola Risiko dan Keuangan Sejak Awal
Selain modal, pengelolaan risiko dan keuangan pribadi Dianjurkan mendapat perhatian sejak awal. Menurut Andi, pencatatan arus kas sederhana Nanti akan Mendukung pemilik usaha memahami kondisi Pada dasarnya dan mencegah kebocoran dana.
Ia Bahkan mengingatkan pentingnya memahami target pasar dan memilih Tempat usaha yang sesuai.
“Kalau dijual online, Tempat strategis Kemungkinan tidak terlalu penting. Justru di situ bisa berhemat untuk biaya sewa,” ujarnya.
Selain manajemen risiko, branding produk Bahkan Dianjurkan diperhatikan Supaya bisa usaha punya daya saing. Perbedaan produk, pelayanan, atau pendekatan terhadap pelanggan bisa menjadi nilai tambah di tengah persaingan yang ketat.
Memulai Usaha setelah kehilangan pekerjaan memang tidak mudah. Sekalipun demikian, dengan perencanaan yang cermat, disiplin keuangan, dan kesiapan mental, pesangon yang terbatas bisa menjadi titik awal Ke arah sumber penghasilan baru.
Seperti disampaikan Budi, hasil Kemungkinan tidak langsung menggantikan gaji sebelumnya, tetapi dalam jangka panjang Usaha yang dikelola dengan baik bisa memberi kebebasan finansial dan arah hidup baru.
(del/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











