4 Tanda Rebusan dan Kukusan Sebelumnya Basi dan Tidak Layak Makan

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Menu rebusan dan kukusan tengah tren beberapa waktu terakhir. Bila kamu gemar mengonsumsinya, pastikan makanan tersebut masih layak dimakan.

Makanan rebus dan kukus cenderung rentan basi lantaran tinggi kandungan airnya. Bila terlalu lama dibiarkan di suhu ruang Tidak mungkin tidak rebusan dan kukusan Nanti akan Mudah basi sehingga tidak layak lagi untuk disantap.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Healthline, makanan basi disebabkan oleh terkontaminasi bakteri, virus, jamur, atau racun. Kalau kamu tetap memakannya, dapat menyebabkan keracunan.

Biasanya, tanda seseorang keracunan makanan Merupakan munculnya gejala seperti mual, muntah, diare, sakit perut, demam, dan lemas.

Lalu, seperti apa saja tanda makanan yang basi terutama pada rebusan atau kukusan?

Tanda rebusan dan kukusan Sebelumnya basi 

Melansir dari Tasting Table, berikut beberapa tanda rebusan dan kukusan Sebelumnya basi dan tidak layak makan.

1. Bau tidak sedap

Salah satu Tips paling mudah untuk mengecek keamanan makanan kukus atau rebus Merupakan dengan mencium aromanya. Bila makanan mengeluarkan bau asam, busuk, atau tidak biasa, sebaiknya jangan dikonsumsi.

Bau tidak sedap biasanya muncul akibat aktivitas mikroorganisme yang berkembang selama penyimpanan. Proses ini menandakan bahwa makanan mulai rusak dan tidak Terjamin bagi tubuh.

Meski begitu, Sangat dianjurkan diingat bahwa tidak semua makanan rusak Setiap Saat berbau. Oleh karena itu, pemeriksaan aroma sebaiknya dikombinasikan dengan tanda-tanda lain sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

2. Tekstur terasa aneh

Perubahan tekstur Bahkan menjadi tanda penting pada makanan kukus dan rebus. Secara umum, kita Sebelumnya mengetahui tekstur normal sayuran rebus, daging kukus, atau lauk yang dimasak dengan air.

Bila makanan terasa terlalu lembek, berlendir, lengket, atau teksturnya terasa aneh saat disentuh, kemungkinan besar makanan tersebut Sebelumnya mulai rusak.

Kondisi ini sering terjadi pada makanan yang disimpan terlalu lama, terutama Bila tidak disimpan pada suhu yang tepat.

Seandainya tekstur Sebelumnya tidak wajar, sebaiknya makanan segera dibuang. Untuk sayuran, pembuangan bisa dilakukan melalui kompos.

Berbeda dari untuk daging, ikan, atau produk hewani lainnya, buang langsung ke tempat sampah luar Supaya bisa tidak menimbulkan bau menyengat di rumah.

3. Muncul jamur

Jamur Merupakan tanda paling jelas bahwa makanan tidak lagi Terjamin. Pada makanan kukus dan rebus, jamur bisa muncul dalam bentuk bercak putih, hijau, atau hitam di permukaan.

Beberapa jenis makanan memang menggunakan jamur tertentu dalam proses pembuatannya, tetapi hal ini tidak berlaku untuk masakan rumahan hasil kukus atau rebus.

Bila jamur terlihat pada makanan lunak seperti nasi, sayur rebus, tahu, atau daging, makanan tersebut sebaiknya langsung dibuang seluruhnya.

Pada bahan yang teksturnya keras, seperti wortel atau paprika rebus yang disimpan lama, bagian berjamur terkadang masih bisa dipotong dan sisanya digunakan. Berbeda dari untuk alasan keamanan, pilihan paling Terjamin tetap membuang makanan tersebut.

4. Warna daging berubah

Perubahan warna pada daging kukus atau rebus Bahkan Sangat dianjurkan diperhatikan. Daging ayam, sapi, atau ikan yang sehat umumnya memiliki warna khas setelah dimasak.

Bila warna berubah menjadi kehijauan, keabu-abuan berlebihan, atau tampak kusam dan tidak segar, ini bisa menjadi tanda pembusukan.

Pada beberapa kasus, perubahan warna ringan bisa terjadi akibat paparan udara selama penyimpanan. Berbeda dari Bila perubahan warna disertai bau tidak sedap atau tekstur berlendir, sebaiknya makanan tidak dikonsumsi.

Untuk mencegah hal ini, simpan daging matang di dalam lemari pendingin dan konsumsi dalam waktu yang wajar. Bila ingin menyimpannya lebih lama, pembekuan Merupakan pilihan yang lebih Terjamin.

Demikian Merupakan beragam tanda rebusan dan kukusan Sebelumnya basi.

(sac/fef)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA